Di tengah kondisi
sulit yang dialami dunia saat ini karena pandemi Covid-19, menimbulkan
kecemasan dan ketakutan bagi masyarakat atau individu. Tidak hanya menyebabkan
kecemasan dan ketakutan, kebosanan pun mulai melanda sebagian besar individu
pasca pemberlakuan PSBB dan Work From Home (WFH). PSBB dan WFH membuat
masyarakat diharuskan melakukan serta mengerjakan segala sesuatu dari rumah.
Baik itu pekerjaan, pendidikan ataupun usaha yang sedang dimiliki dan
dijalani.
Meskipun pandemi
Covid-19 membuat individu harus berada di rumah serta mengerjakan sesuatu
apapun dari rumah sehingga individu menjadi bosan, tetapi dengan pandemi ini
kita menjadi lebih memiliki banyak waktu bersama dengan keluarga di rumah.
Dengan adanya waktu yang lebih banyak bersama keluarga, kita bisa melakukan
berbagai aktivitas di tengah keluarga. Berkumpul bersama keluarga, menonton
film, belajar memasak, dan berolahraga mungkin menjadi sebagian besar aktivitas
yang bisa dilakukan bersama di tengah keluarga. Tetapi, hal ini tidak akan
mengurangi ataupun mengusir kecemasan dan ketakutan dengan kondisi pandemi
Covid-19 ini.
Hidup di tengah
pandemi ini memang tidak mudah dan tidak ada kepastian kapan pandemi ini bisa
selesai, tetapi semua hal tersebut tidak bisa kita kendalikan selain mengendalikan
dan memerhatikan tentang diri kita sendiri dan keluarga. Perlunya untuk
mengendalikan diri kita serta menjaga kesehatan mental di tengah pandemi
Covid-19 ini.
Berdasarkan
beberapa penelitian, meditasi terbukti efektif untuk menenangkan diri selama
masa pandemi ini. Tidak hanya bisa dilakukan secara sendirian, meditasi juga
bisa dilakukan di tengah keluarga. Selama ini meditasi mungkin dianggap tidak
penting oleh sebagian besar individu. Tetapi, belajar melatih fokus yang
dimiliki dan juga mengatur pernapasan merupakan cara mudah untuk mengurangi
stres.
Menurut Dr. Putu, meditasi
merupakan teknik latihan konsentrasi yang digunakan untuk dapat meningkatkan
taraf kesadaran, yang selanjutnya dapat membawa proses-proses mental dapat
lebih terkontrol secara sadar. Saat orang melakukan meditasi, frekuensi getaran
gelombang otak turun, nafas akan melambat, dan oksigen yang terpakai menjadi
hemat. Gelombang otak tersebut akan mencapai alam bawah sadar dan gelombang
otak akan mendatar dan berada pada keadaan alpha keadaan ini dinamakan keadaan
homeostatis atau seimbang, sehingga otak akan mengeluarkan hormon endorphin dan
terjadilah self healing.
Adapun manfaat dari
meditasi, antara lain :
- Meningkatkan konsentrasi, dimana meditasi dapat menurunkan stress
melalui penurunan metabolisme tubuh. Dengan teknik meditasi yang baik maka
akan menyebabkan konsentrasi terhadap suatu hal untuk mencapai kesadaran
yang lebih tinggi, sehingga individu merasa lebih positif, memperbaiki
kondisi tubuh, memberi kenyamanan secara psikologis, menurunkan tingkat
stress pada individu, lalu akhirnya dapat menurunkan hipertensi pula.
- Bermanfaat dalam menahan nafsu atau kecanduan, seperti menahan
nafsu makan saat ingin menurunkan berat badan, kecanduan obat atau minuman
keras, dll.
- Mencegah insomnia, dengan memiliki pikiran yang tenang maka
seseorang menjadi tidak banyak beban dan pikiran saat akan beristirahat.
- Menjadi lebih sabar dan pemaaf, ketika seseorang selalu berpikiran
positif dan bersikap tenang maka ia akan menjadi lebih bersabar dan mudah
memaafkan. Dengan begitupun individu akan mengurangi rasa cemasnya
terhadap hal yang dirasa mengganggu kehidupannya.
- Melatih fokus agar tidak tersesat dalam pikiran yang buruk.
Selain itu adapun manfaat
lain meditasi di tengah keluarga yaitu ketika kita melakukan meditasi bersama
keluarga, maka hal tersebut bisa meningkatkan kualitas pikiran bersamaan.
Sehingga membuat keluarga pun memiliki penyelesaian masalah yang lebih baik dan
berdiskusi dalam mencapai suatu keputusan dalam keluarga. Kita juga yang
mungkin sudah membangun sebuah keluarga, dapat mengajak anak-anak untuk
bermeditasi agar mereka dapat lebih mengontrol perilakunya dan dapat selalu
berpikir sebelum bertindak. Selain itu anak-anak juga lebih dapat menyelesaikan
masalah dengan lebih bijak dan dewasa karena pikirannya sudah menjadi lebih
tenang dan seimbang.
Dampak lainnya juga
ada pada pembelajaran dalam jenjang apapun secara formal maupun melalui
lingkungannya. Kita dapat lebih cepat dalam mengolah informasi, hal ini
dikarenakan pikiran kita lebih fokus dan memiliki konsentrasi yang tinggi dibandingkan individu
lain yang mungkin tidak melatih pikirannya.
Meditasi dapat
dilakukan di mana saja. Tidak harus dilakukan ketika kita ke gunung ataupun
alam terbuka untuk melakukannya, ataupun pergi ke tempat khusus untuk meditasi,
apalagi ditengah kondisi pandemi ini yang mengharuskan kita untuk lebih banyak
melakukan aktivitas hanya di rumah saja. Cukup berada di dalam rumah sehingga
kita bisa melakukan meditasi, baik itu sendiri maupun bersama keluarga agar
lebih seru untuk dilakukan. Pilih waktu yang tepat, di mana kita dan keluarga
memiliki waktu luang dan tidak diganggu oleh apapun dan siapa pun. Kemudian
kondisikan sekitar kita agar tetap tenang dan nyaman untuk melakukan meditasi.
Hal ini dapat membantu untuk meningkatkan fokus ketika bermeditasi.
Masih bingungkah
bagaimana cara meditasi yang benar dan sederhana? Lakukanlah dengan cara
berikut ini :
● Duduk atau berbaringlah. Posisikan
tubuh senyaman mungkin. Kita juga bisa menggunakan kursi atau bantal.
● Tutup mata. Bisa juga menggunakan
alat bantu dengan penutup mata.
● Tarik napas secara dalam dan
perlahan-lahan dengan teknik berulang.
● Fokuskan perhatian kita pada
tarikan napas dan perasaan.
● Fokuskan pikiran pada berbagai
bagian tubuh secara bergantian sambil terus menarik napas perlahan.
● Ketika melakukan hal ini, bisa
juga mengkombinasikannya dengan sambil mengucapkan doa dan ucapan syukur sesuai
kepercayaan masing-masing.
● Jika pikiran mulai kehilangan
fokus, arahkan kembali pikiran ke napas Anda.
Setelah kita dan
keluarga sudah terbiasa melakukan meditasi dengan duduk ataupun berbaring, kita
juga bisa mencoba bermeditasi dengan berjalan. Fokuskan pada pergerakan kaki
dan hindari berjalan terlalu cepat. Lokasi berjalan bisa di mana saja. Bisa
dilakukan di taman kota, trotoar yang lapang, atau di dalam mal. Selain itu,
membaca dan merefleksi bacaan bahkan bisa menjadi bagian dari meditasi pula.
Ataupun dengan mendengarkan musik yang tenang juga dapat menjadi cara untuk
menenangkan diri dalam meditasi.
Melakukan meditasi
ternyata tidak hanya dapat dilakukan dengan menutup mata melainkan ketika
membuka mata juga kita dapat melakukan meditasi, semua itu tergantung dengan
kenyamanan dan kemudahan masing-masing untuk konsentrasi. Namun perlu adanya
penghindaran dalam menyalakan alarm untuk menandai selesainya melakukan
meditasi. Selain itu, sebaiknya ketika akan melakukan meditasi, kita tidak
melakukannya setelah makan ataupun 2 jam setelah makan melainkan diatas 2 jam setelah
makan, karena proses pencernaan dapat mengganggu proses meditasi. Untuk
memperoleh hasil yang maksimal, jadikan meditasi sebagai bagian dari aktivitas
rutin dalam keluarga setiap hari.