Tuesday, November 10, 2020

MEDITASI DI TENGAH KELUARGA

 

Di tengah kondisi sulit yang dialami dunia saat ini karena pandemi Covid-19, menimbulkan kecemasan dan ketakutan bagi masyarakat atau individu. Tidak hanya menyebabkan kecemasan dan ketakutan, kebosanan pun mulai melanda sebagian besar individu pasca pemberlakuan PSBB dan Work From Home (WFH). PSBB dan WFH membuat masyarakat diharuskan melakukan serta mengerjakan segala sesuatu dari rumah. Baik itu pekerjaan, pendidikan ataupun usaha yang sedang dimiliki dan dijalani. 

 

Meskipun pandemi Covid-19 membuat individu harus berada di rumah serta mengerjakan sesuatu apapun dari rumah sehingga individu menjadi bosan, tetapi dengan pandemi ini kita menjadi lebih memiliki banyak waktu bersama dengan keluarga di rumah. Dengan adanya waktu yang lebih banyak bersama keluarga, kita bisa melakukan berbagai aktivitas di tengah keluarga. Berkumpul bersama keluarga, menonton film, belajar memasak, dan berolahraga mungkin menjadi sebagian besar aktivitas yang bisa dilakukan bersama di tengah keluarga. Tetapi, hal ini tidak akan mengurangi ataupun mengusir kecemasan dan ketakutan dengan kondisi pandemi Covid-19 ini.

 

Hidup di tengah pandemi ini memang tidak mudah dan tidak ada kepastian kapan pandemi ini bisa selesai, tetapi semua hal tersebut tidak bisa kita kendalikan selain mengendalikan dan memerhatikan tentang diri kita sendiri dan keluarga. Perlunya untuk mengendalikan diri kita serta menjaga kesehatan mental di tengah pandemi Covid-19 ini.

 

Berdasarkan beberapa penelitian, meditasi terbukti efektif untuk menenangkan diri selama masa pandemi ini. Tidak hanya bisa dilakukan secara sendirian, meditasi juga bisa dilakukan di tengah keluarga. Selama ini meditasi mungkin dianggap tidak penting oleh sebagian besar individu. Tetapi, belajar melatih fokus yang dimiliki dan juga mengatur pernapasan merupakan cara mudah untuk mengurangi stres.

 

Menurut Dr. Putu, meditasi merupakan teknik latihan konsentrasi yang digunakan untuk dapat meningkatkan taraf kesadaran, yang selanjutnya dapat membawa proses-proses mental dapat lebih terkontrol secara sadar. Saat orang melakukan meditasi, frekuensi getaran gelombang otak turun, nafas akan melambat, dan oksigen yang terpakai menjadi hemat. Gelombang otak tersebut akan mencapai alam bawah sadar dan gelombang otak akan mendatar dan berada pada keadaan alpha keadaan ini dinamakan keadaan homeostatis atau seimbang, sehingga otak akan mengeluarkan hormon endorphin dan terjadilah self healing.

 

Adapun manfaat dari meditasi, antara lain :

 

  1. Meningkatkan konsentrasi, dimana meditasi dapat menurunkan stress melalui penurunan metabolisme tubuh. Dengan teknik meditasi yang baik maka akan menyebabkan konsentrasi terhadap suatu hal untuk mencapai kesadaran yang lebih tinggi, sehingga individu merasa lebih positif, memperbaiki kondisi tubuh, memberi kenyamanan secara psikologis, menurunkan tingkat stress pada individu, lalu akhirnya dapat menurunkan hipertensi pula.
  2. Bermanfaat dalam menahan nafsu atau kecanduan, seperti menahan nafsu makan saat ingin menurunkan berat badan, kecanduan obat atau minuman keras, dll.
  3. Mencegah insomnia, dengan memiliki pikiran yang tenang maka seseorang menjadi tidak banyak beban dan pikiran saat akan beristirahat.
  4. Menjadi lebih sabar dan pemaaf, ketika seseorang selalu berpikiran positif dan bersikap tenang maka ia akan menjadi lebih bersabar dan mudah memaafkan. Dengan begitupun individu akan mengurangi rasa cemasnya terhadap hal yang dirasa mengganggu kehidupannya.
  5. Melatih fokus agar tidak tersesat dalam pikiran yang buruk.

 

Selain itu adapun manfaat lain meditasi di tengah keluarga yaitu ketika kita melakukan meditasi bersama keluarga, maka hal tersebut bisa meningkatkan kualitas pikiran bersamaan. Sehingga membuat keluarga pun memiliki penyelesaian masalah yang lebih baik dan berdiskusi dalam mencapai suatu keputusan dalam keluarga. Kita juga yang mungkin sudah membangun sebuah keluarga, dapat mengajak anak-anak untuk bermeditasi agar mereka dapat lebih mengontrol perilakunya dan dapat selalu berpikir sebelum bertindak. Selain itu anak-anak juga lebih dapat menyelesaikan masalah dengan lebih bijak dan dewasa karena pikirannya sudah menjadi lebih tenang dan seimbang.

 

Dampak lainnya juga ada pada pembelajaran dalam jenjang apapun secara formal maupun melalui lingkungannya. Kita dapat lebih cepat dalam mengolah informasi, hal ini dikarenakan pikiran kita lebih fokus dan memiliki konsentrasi yang tinggi dibandingkan individu lain yang mungkin tidak melatih pikirannya.

 

Meditasi dapat dilakukan di mana saja. Tidak harus dilakukan ketika kita ke gunung ataupun alam terbuka untuk melakukannya, ataupun pergi ke tempat khusus untuk meditasi, apalagi ditengah kondisi pandemi ini yang mengharuskan kita untuk lebih banyak melakukan aktivitas hanya di rumah saja. Cukup berada di dalam rumah sehingga kita bisa melakukan meditasi, baik itu sendiri maupun bersama keluarga agar lebih seru untuk dilakukan. Pilih waktu yang tepat, di mana kita dan keluarga memiliki waktu luang dan tidak diganggu oleh apapun dan siapa pun. Kemudian kondisikan sekitar kita agar tetap tenang dan nyaman untuk melakukan meditasi. Hal ini dapat membantu untuk meningkatkan fokus ketika bermeditasi.

 

Masih bingungkah bagaimana cara meditasi yang benar dan sederhana? Lakukanlah dengan cara berikut ini :

   Duduk atau berbaringlah. Posisikan tubuh senyaman mungkin. Kita juga bisa menggunakan kursi atau bantal.

   Tutup mata. Bisa juga menggunakan alat bantu dengan penutup mata.

   Tarik napas secara dalam dan perlahan-lahan dengan teknik berulang.

   Fokuskan perhatian kita pada tarikan napas dan perasaan.

 Fokuskan pikiran pada berbagai bagian tubuh secara bergantian sambil terus menarik napas perlahan.

    Ketika melakukan hal ini, bisa juga mengkombinasikannya dengan sambil mengucapkan doa dan ucapan syukur sesuai kepercayaan masing-masing.

   Jika pikiran mulai kehilangan fokus, arahkan kembali pikiran ke napas Anda.

 

Setelah kita dan keluarga sudah terbiasa melakukan meditasi dengan duduk ataupun berbaring, kita juga bisa mencoba bermeditasi dengan berjalan. Fokuskan pada pergerakan kaki dan hindari berjalan terlalu cepat. Lokasi berjalan bisa di mana saja. Bisa dilakukan di taman kota, trotoar yang lapang, atau di dalam mal. Selain itu, membaca dan merefleksi bacaan bahkan bisa menjadi bagian dari meditasi pula. Ataupun dengan mendengarkan musik yang tenang juga dapat menjadi cara untuk menenangkan diri dalam meditasi.

 

Melakukan meditasi ternyata tidak hanya dapat dilakukan dengan menutup mata melainkan ketika membuka mata juga kita dapat melakukan meditasi, semua itu tergantung dengan kenyamanan dan kemudahan masing-masing untuk konsentrasi. Namun perlu adanya penghindaran dalam menyalakan alarm untuk menandai selesainya melakukan meditasi. Selain itu, sebaiknya ketika akan melakukan meditasi, kita tidak melakukannya setelah makan ataupun 2 jam setelah makan melainkan diatas 2 jam setelah makan, karena proses pencernaan dapat mengganggu proses meditasi. Untuk memperoleh hasil yang maksimal, jadikan meditasi sebagai bagian dari aktivitas rutin dalam keluarga setiap hari.

 

Melepaskan Beban Emosional dengan Katarsis: Mengapa Penting untuk Kesehatan Mental?

Edisi Oktober 2024  Melepaskan Beban Emosional dengan Katarsis:  Mengapa Penting untuk Kesehatan Mental?  Penulis: Gabriella Jocelyn & V...