Wednesday, December 24, 2025

Hermann Ebbinghaus: The Forgetting Curve and Its Intervention

Edisi Desember 2025

Hermann Ebbinghaus: The Forgetting Curve and Its Intervention


Sumber : https://www.growthengineering.co.uk/wp-content/uploads/2020/11/Social-Learning-Units_Forgetting-Curve.png

Penulis : Michelle Dipa Revata & Reyfan Setio


Biografi Hermann Ebbinghaus

    Hermann Ebbinghaus lahir di kota Barmen, Jerman pada tanggal Januari 24 tahun 1850, sebagai anak dari seorang pedagang, dimana ia mendapatkan edukasi dari sebuah gimnasium lokal di kota ia lahir. Di umur 17, Ebbinghaus berhasil memasuki Universitas Bonn di kota Bonn, di mana ia mempelajari sejarah, filologi, dan filosofi sebelum bermigrasi ke Halle, lalu Berlin. Edukasinya sempat terganggu oleh perang Prussian, membuatnya terpaksa kembali ke kota Bonn, melanjutkan edukasinya selama 2 tahun dan mendapatkan gelar Doctor of Philosophy di tahun 1873. Meski sepanjang edukasinya ia selalu berorientasi pada sejarah dan filologi, namun orientasinya perlahan bergeser ke filosofi, dengan topik disertasi doktoralnya, yaitu "Hartmann's Philosophy of the Unconscious".

    Dengan ketertarikan baru Ebbinghaus pada psikologi yang dipengaruhi Gustav Fechner, Ebbinghaus pun memulai studi independennya mengenai eksperimen pembelajaran dan memori yang dimulai di tahun 1878. Pada akhirnya, ia pun menerbitkan bukunya yang berjudul "On Memory" di tahun 1885 di mana ia mempopulerkan konsep kurva pelupaan. Sepanjang hidupnya, Ebbinghaus telah mengajar di banyak universitas di Jerman seperti the University of Berlin (1883), the University of Breslau (1894–1905), and the University of Halle (1905–1908). Ebbinghaus meninggal di usianya yang ke 59 tahun pada tanggal 24 Februari 1909 yang diakibatkan oleh Pneumonia.


Eksperimen: Kurva Pelupaan

    Pada masa itu, Wilhelm Wundt sebagai seorang psikolog eksperimental berpendapat bahwa riset eksperimentalnya tidak dapat dikaitkan dengan konsep memori dari psikologi fisiologis Ebbinghaus. Oleh karena hal itu, Ebbinghaus mengembangkan ketertarikannya dalam mempelajari memori manusia, secara khusus mengenai pelupaan memori untuk membantah pendapat Wundt tersebut. Dengan menggunakan komponen matematis dalam studinya yang dipengaruhi oleh Gustav Fechner, Ebbinghaus pun mengembangkan teori kurva pelupaan.

    Eksperimen Ebbinghaus berjalan sebagai single-researching eksperiment, dimana ia berperan sebagai peneliti sekaligus sebagai subjek penelitian dalam eksperimennya. Hal ini dapat terjadi karena pada masa itu, bidang sains memori dan pembelajaran merupakan hal yang baru diperkenalkan dalam dunia edukasi, menyebabkan kurangnya peminat di kalangan awam. Karena hal tersebut, banyak eksperimen yang berkaitan dengan memori dan pembelajaran dilakukan sebagai eksperimen single-researching.

   Metode penelitian Ebbinghaus dimulai dengan membuat sebuah daftar yang terdiri dari 2,300 nonsense syllable atau kata tidak bermakna dalam struktur CVC (Consonant-Vowel-Consonant) seperti WAK, SIB, KEH, CUD, dan lainnya. Ia sengaja menggunakan nonsense syllable karena ia ingin melihat bagaimana pembelajaran terjadi dengan informasi baru tanpa bantuan makna atau familiaritas.

    Pada akhirnya, Ebbinghaus mengembangkan kurva pelupaan sebagai ilustrasi mengenai bagaimana ingatan manusia menurun setelah mempelajari informasi baru di mana Ebbinghaus juga menciptakan rumus pelupaan yang direpresentasikan sebagai berikut:

R=e⁽⁻ᵗ/ᔆ⁾

R sebagai penyimpanan memori
s sebagai kekuatan memori
t sebagai waktu
e sebagai peningkatan pelupaan seiring waktu

    Dalam kurva pelupaan Ebbinghaus, dapat dilihat bahwa ingatan menurun dengan sangat drastis dalam 20 menit setelah pembelajaran. Dalam 1 jam, sekitar setengah dari pembelajaran akan terlupakan tanpa penguatan, dan setelah 24 jam, kurva akan mendatar. Ebbinghaus menambahkan bahwa proses pelupaan juga dipengaruhi oleh beberapa aspek luar seperti kesulitan material, relevansi, stres, dan tidur.


Intervensi Pelupaan Warisan Ebbinghaus

    Setelah melakukan eksperimen kurva pelupaan, yang menjadi salah satu tombak dalam studi memori, penelitian Ebbinghaus mewariskan dua metode yang bisa membantu melawan kecenderungan lupa tersebut, yakni savings method dan spaced repetition.

   Savings method, yang juga dikenal sebagai relearning method, merupakan metode temuan yang langsung diperkenalkan Ebbinghaus sebagai metode pengukuran kuantitatif untuk menentukan seberapa banyak materi yang tetap diingat tanpa bergantung pada ingatan sadar suatu individu. Alih-alih hanya mencari tahu apakah seseorang mampu mengingat atau tidak, Ebbinghaus menghitung berapa banyak waktu atau jumlah pengulangan yang “dihemat” ketika pembelajaran dilakukan berulang dan membandingkannya dengan waktu yang diperlukan saat pertama kali belajar dalam penelitiannya yang melibatkan nonsense syllables dalam pengukuran memori. Metode ini menunjukkan bahwa meskipun detail materi sangat mungkin untuk hilang atau terlupakan, proses pembelajaran ulang selalu lebih cepat dan meningkatkan sisa memori yang tersimpan meski tidak bisa diingat secara sadar.
    
    Metode berikutnya merupakan metode spaced repetition. Pada dasarnya, metode ini tidak secara eksplisit disebutkan dalam penelitian Ebbinghaus. Meski begitu, metode ini hadir sebagai turunan modern dari hasil penelitiannya. Metode spaced repetition ini merupakan metode belajar di mana materi dipelajari kembali pada interval waktu yang semakin panjang dengan mengganggu kurva pelupaan, terutama tepat sebelum informasi hilang dari memori. Setiap kali informasi diingat kembali, otak akan berusaha memperkuat jalur memori sehingga lebih tahan lama. Hal ini menyebabkan memori informasi lebih stabil, lebih mudah untuk diakses, dan bertahan dalam jangka waktu yang panjang.

   Meski terlihat berbeda, kedua metode ini saling melengkapi sebagai strategi praktis untuk memperkuat retensi memori dan meningkatkan efektivitas intervensi pelupaan berdasarkan pada temuan Ebbinghaus. Kedua metode ini juga menunjukkan bahwa pelupaan bukan merupakan proses acak, melainkan sebuah proses yang dapat diprediksi dan diintervensi kejadiannya. 


REFERENSI

Cepeda, N. J., Vul, E., Rohrer, D., Wixted, J. T., & Pashler, H. (2008). Spacing effects in learning: A temporal ridgeline of optimal retention. Psychological Science, 19(11), 1095–1102.

Ebbinghaus, H. (1885/1913). Memory: A contribution to experimental psychology. New York: Teachers College, Columbia University.

StudySmarter. (n.d.). Hermann Ebbinghaus: Famous psychologists explained. Diakses pada 21 Desember, 2025 dari https://www.studysmarter.co.uk/explanations/psychology/famous-psychologists/hermann-ebbinghaus/ 

Woodworth, R. S. (1909). Hermann Ebbinghaus. The Journal of Philosophy Psychology and Scientific Methods, 6(10), 253-256.

No comments:

Post a Comment

Hermann Ebbinghaus: The Forgetting Curve and Its Intervention

Edisi Desember 2025 Hermann Ebbinghaus: The Forgetting Curve and Its Intervention Sumber :  https://www.growthengineering.co.uk/wp-content/u...