Thursday, March 10, 2022

CELEBRITY WORSHIP SYNDROME

Siapa disini yang pernah atau mungkin sedang mengidolakan seorang public figure atau yang sering kita sebut selebriti? (Akuu!)

Mungkin kita rata-rata mengidolakan seseorang, entah dari kalangan artis, atlet, pengusaha, maupun yang lainnya. Tapi ternyata dalam dunia psikologi ada yang namanya Celebrity Worship Syndrome lho. Nah untuk pembahasan lebih lanjut mengenai Celebrity Worship Syndrome, yuk dibaca hingga tuntas!

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Apa Itu Celebrity Worship Syndrome?

Mungkin istilah “Celebrity Worship Syndrome” terasa kurang familiar jika dibandingkan dengan istilah bipolar atau gangguan psikologis yang lain tapi hal ini ternyata pernah beberapa kali dibahas dan diteliti lho di dunia psikologi. Celebrity Worship Syndrome sendiri merupakan gangguan  obsesif  adiktif  dimana seorang individu menjadi terlalu terlibat dengan detail (intim) terhadap kehidupan pribadi maupun kehidupan professional seorang selebriti (Munica, 2021). Seorang “selebriti” biasanya dicirikan sebagai seseorang yang talenta, pencapaian, status, maupun penampilan fisiknya secara khusus diakui dan dihargai oleh para penggemarnya dan aktivitas celebrity worship ini diketahui sudah semakin umum dilakukan di kalangan anak muda di seluruh dunia (Yue & Cheung, 2000). Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Munica (2021) menemukan bahwa selama pandemi Covid-19 ini, aktivitas  celebrity worship  menjadi  aktivitas  yang  meningkat  drastis lho. Hal ini dikarenakan pada saat pandemi aktivitas lebih sering dilakukan di rumah sehingga banyak anak muda yang memilih untuk melakukan aktivitas pengidolaan seperti, live streaming, menonton konten-konten idola, serta melakukan pencarian aktif terhadap  idolanya di media sosial.

Menurut Maltby et al. (2004), terdapat 3 level dalam celebrity worship, antara lain:

  1. Entertainment-Social

Tahap ini merupakan tahap terendah dalam celebrity worship. Pada tahap ini, individu menganggap idolanya sebagai hiburan sosial dan senang membicarakan selebriti idola mereka sebagai wujud ketertarikan mereka terhadap kemampuan yang dimiliki oleh selebriti tersebut (Riadi, 2021).

  1. Intense-Personal

Tahap ini merupakan tahap menengah dalam celebrity worship. Tahap ini mencerminkan perasaan intensif dan kompulsif individu seputar selebriti idolanya. Hal ini dapat seperti memikirkan selebriti idolanya ketika sedang tidak ingin memikirankannya atau menganggap selebriti idolanya adalah soulmate-nya. Sebuah penelitian juga menemukan bahwa perempuan yang berusia 14-16 tahun yang menunjukkan level intense-personal dalam celebrity worship syndrome akan cenderung memiliki body image yang buruk (Newpost Academy, 2021).

  1. Borderline-Pathological

Tahap ini adalah tahap terekstrem dari celebrity worship yang ditandai dengan pemikiran individu yang tidak rasional dan tidak terkontrol mengenai selebriti idolanya (Riadi, 2021). Pada tahap ini, individu bahkan bisa sampai rela melakukan hal ilegal jika hal tersebut diminta oleh idolanya. Peneliti menemukan bahwa tahap ini­ (borderline-pathological) berhubungan dengan sifat-sifat psikotik seperti impulsif, anti sosial, dan egosentris (Newpost Academy, 2021). 

Kalau kita lihat dari penjelasan di atas, sepertinya Celebrity Worship Syndrome terdengar cukup negatif ya. Namun sebenarnya seperti segala sesuatu yang pasti memiliki sisi positif dan negatif, begitu pula dengan Celebrity Worship Syndrome. Celebrity Worship Syndrome juga memiliki sisi positif bagi seorang penggemar lho. Menurut seorang psikolog yang bernama Ikhsan Bella Persada (Anastasia, 2019), apabila seorang penggemar selalu melihat nilai positif atau karya yang dihasilkan oleh selebriti idolanya, hal ini dapat dijadikan acuan baginya untuk ikut berkarya. Namun, Celebrity Worship Syndrome juga bisa memiliki dampak negatif apabila sang penggemar mulai mempunyai keinginan untuk memiliki sang idola seutuhnya. Celebrity Worship Syndrome  juga berbahaya saat penggemar menganggap dirinya adalah satu-satunya orang yang paling dibutuhkan oleh sang idola.

Namun, perlu diperhatikan untuk tidak mendiagnosa diri sendiri yaa teman-teman! Teman-teman bisa menghubungi layanan psikologi jika merasa mengalami ciri-ciri di atas.

 “Mengidolakan seseorang adalah hal yang sangat wajar dan normal sampai hal tersebut dilakukan secara berlebihan.”

 

DAFTAR PUSTAKA

Anastasia, T. (2019). Ngefans Akut Dengan Idola, Hati-Hati Kena Celebrity Worship Syndrome!. Retrieved January 20, 2022. https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3635859/ngefans-akut-dengan-idola-hati-hati-kena-celebrity-worship-syndrome

Maltby, J., Day, L., McCutcheon, L. E., Gillett, R., Houran, J., & Ashe, D. D. (2004). Personality and coping: A context for examining celebrity worship and mental health. British Journal of Psychology, 95(4), 411–428. https://doi.org/10.1348/0007126042369794

Munica, R. (2021). Gambaran celebrity worship terhadap idola-kpop pada mahasiswa selama pandemi covid-19. Ranah Research: Journal of Multidicsiplinary Research and Development, 4(1), 247-256.

Newport Academy. (2021). The Connection Between Celebrity Worship Syndrome And Teen Mental Health. Retrieved January 20, 2022.  https://www.newportacademy.com/resources/mental-health/celebrity-worship-syndrome/

Riadi, M. (2021). Celebrity Worship (Pengertian, Penyebab, Aspek, Jenis Dan Faktor Pendukung). Retrieved January 20, 2022.  https://www.kajianpustaka.com/2021/03/celebrity-worship.html

Yue, X. D., & Cheun, C. (2000). Selection of favourite idols and models among chinese young people: A comparative study in Hong Kong and Nanjing. International Journal of Behavioral Development, 24(1), 91-98. https://doi.org/10.1080%2F016502500383511  

Melepaskan Beban Emosional dengan Katarsis: Mengapa Penting untuk Kesehatan Mental?

Edisi Oktober 2024  Melepaskan Beban Emosional dengan Katarsis:  Mengapa Penting untuk Kesehatan Mental?  Penulis: Gabriella Jocelyn & V...