Saturday, September 9, 2023

Tidak Hanya Picky Eating Biasa: Ayo Kenali Avoidant/Restrictive Food Intake Disorder!

 

Sumber: https://images.ctfassets.net/zkw0qlnf0vqv/psycom_page_fid29771_asset_29479/0c0a00e8125ce3d60385c283f110315a/child-refusing-food-47721328_L-1280x429?fm=webp&q=50&w=1200&h=600&fit=thumb


Makanan merupakan komponen penting bagi tubuh. Tanpa adanya asupan makanan, individu tidak dapat melakukan aktivitas. Akan tetapi dalam beberapa kasus, ada beberapa individu yang memiliki ketakutan maupun tantangan yang kompleks dan memiliki preferensi terhadap makanan yang  ekstrem. 

Hal tersebut dapat menyebabkan munculnya gangguan makan yang disebut sebagai avoidant/restrictive food intake disorder atau sebelumnya dikenal sebagai selective eating disorder. Gangguan ini seringkali dialami pada masa kanak-kanak sehingga sering disalahpahami sebagai sekadar pilih-pilih makanan (picky eating) karena masih dalam masa pertumbuhan.

APA ITU AVOIDANT/RESTRICTIVE FOOD INTAKE DISORDER? 

Avoidant/restrictive food intake disorder merupakan gangguan makan yang mengakibatkan kegagalan dalam memenuhi kebutuhan nutrisi dan makan secara ekstrem yang disebabkan karena penghindaran makanan atau pilihan makanan yang terbatas seperti memiliki ketakutan terhadap makanan tertentu, memiliki keengganan sensorik terhadap rasa, tekstur, dan aroma tertentu, hingga kecemasan atau keengganan untuk menelan—takut tersedak.

Seseorang dengan penderita ARFID tidak mengkonsumsi cukup kalori untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Pada anak-anak, hal ini menyebabkan terhambatnya kenaikan berat badan dan pertumbuhan vertikal; pada orang dewasa, hal ini menyebabkan penurunan berat badan.

PERBEDAAN PICKY EATING DAN AVOIDANT/RESTRICTIVE FOOD INTAKE DISORDER 

        Individu yang picky terhadap makanan, pada umumnya masih memiliki pola makan yang seimbang dan tidak mengalami kesulitan saat menghadapi makanan yang tidak dikenal dan yang tidak mereka sukai. Sedangkan, individu penderita ARFID memiliki keengganan yang ekstrem terhadap tekstur, warna, bau, atau rasa makanan tertentu yang menyebabkan mereka menghindari makanan tertentu.

KRITERIA DIAGNOSIS DAN GEJALA AVOIDANT/RESTRICTIVE FOOD INTAKE DISORDER ?

Individu dengan ARFID tidak mengkonsumsi cukup makanan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi atau energi mereka. Kondisi ini diklasifikasikan sebagai gangguan makan dalam DSM-5, dan gejalanya antara lain: 

1.    Kesulitan untuk makan, seperti tampak tidak tertarik pada makanan, menghindari makanan tertentu berdasarkan tekstur, bau, dan rasanya, atau khawatir akan hasil negatif dari makan. Hal ini dapat menyebabkan tidak tercukupinya nutrisi dan energi yang sesuai dengan salah satu (atau lebih) hal berikut ini:

a.  Penurunan berat badan yang terus-menerus (atau berat badan tidak bertambah seperti yang diharapkan, atau pertumbuhan yang lambat pada anak-anak).

b.     Kekurangan nutrisi yang signifikan.

c.     Ketergantungan pada selang makanan atau suplemen nutrisi oral. 

d.   Gangguan pada fungsi psikososial seperti kesulitan makan dengan orang lain dan perlu waktu yang lama untuk makan.

2.   Diagnosis diberikan jika pola makan orang tersebut bukan disebabkan oleh kurangnya makanan yang tersedia, tahap perkembangan, praktik budaya, kondisi kesehatan mental lain, atau masalah medis.

3.   ARFID berbeda dengan anoreksia nervosa dan bulimia nervosa, karena ARFID tidak melibatkan gangguan mengenai bentuk atau ukuran tubuh, atau ketakutan akan kegemukan.

Tanda-tanda lainnya bahwa seseorang mungkin menderita ARFID meliputi penurunan berat badan yang substansial, kelelahan, kekurangan energi yang konsisten, selalu merasa kedinginan, sakit perut yang konsisten, pembatasan makanan secara tiba-tiba, ketergantungan pada suplemen, ketakutan akan tersedak, muntah, atau sakit perut, preferensi yang kuat terhadap tekstur makanan, rambut yang tipis, kuku yang rapuh, dan pada wanita, hilangnya siklus menstruasi.

APA SAJA FAKTOR PENYEBAB AVOIDANT/RESTRICTIVE FOOD INTAKE DISORDER?

Meskipun penyebab pasti ARFID tidak sepenuhnya dipahami, kombinasi faktor genetik, psikologis, sensorik, dan lingkungan kemungkinan besar berperan. Berikut ini adalah beberapa faktor penyebab ARFID:

1.  Individu dengan kondisi spektrum autisme, ADHD dan cacat intelektual lebih mungkin untuk mengalami ARFID.

2.     Pola asuh orang tua yang cemas atau orang tua yang memiliki gangguan makan.

3.  Banyak anak dengan ARFID juga memiliki gangguan kecemasan yang terjadi bersamaan, dan mereka memiliki risiko tinggi untuk mengalami gangguan kejiwaan lainnya.

4.  Anak dengan ARFID memiliki penyakit refluks gastroesofagus (GERD), esofagitis eosinofilik, alergi, atau kondisi medis lain yang dapat menyebabkan gangguan makan.\


BAGAIMANA MENANGANI AVOIDANT/RESTRICTIVE FOOD INTAKE 

DISORDER ?  

Penanganan untuk ARFID biasanya melibatkan dokter, ahli gizi dan terapis yang terspesialisasi dalam gangguan makan atau pemberian makan. Perawatannya terdiri dari konseling nutrisi, perawatan medis dan terapi pemberian makan. 

Tujuan utama perawatan ARFID adalah untuk:

1.     Mencapai dan mempertahankan berat badan dan pola makan yang sehat 

2.     Meningkatkan variasi makanan yang dimakan.

3.     Mempelajari cara-cara untuk makan tanpa takut akan rasa sakit atau tersedak.

Sebagian besar individu penderita ARFID dapat dirawat di rumah, dengan beberapa membutuhkan program yang lebih ketat di rumah sakit. Seseorang yang mengalami penurunan berat badan secara drastis dan kekurangan gizi atau masalah kesehatan yang serius akan memerlukan perawatan di rumah sakit. Beberapa individu dengan ARFID mungkin memerlukan makanan melalui selang atau formula nutrisi untuk mendapatkan kalori dan vitamin yang diperlukan.

Meningkatkan kesadaran akan gejala dan kriteria ARFID sangat penting untuk memastikan bahwa mereka yang sedang berjuang mendapatkan dukungan dan pemahaman yang mereka butuhkan dari keluarga hingga teman. 

KESIMPULAN

    Avoidant/restrictive food intake disorder (ARFID) merupakan gangguan makan yang jauh lebih kompleks daripada pilih-pilih makanan, dengan konsekuensi yang berpotensi serius bagi kesehatan fisik dan kesejahteraan emosional. Dengan mengenali karakteristik ARFID dan memahami penyebab serta penanganannya, kita dapat secara kolektif lebih berempati dan mendukung individu yang mengalami ARFID.

DAFTAR PUSTAKA

National Eating Disorders Association. (n.d.). ARFID (Avoidant/Restrictive Food Intake Disorder). Retrieved August 28,2023. https://www.nationaleatingdisorders.org/learn/by-eating-disorder/arfid

 

Psychology Today. (2021). ARFID (Avoidant/Restrictive Food Intake Disorder). Retrieved August 28, 2023. https://www.psychologytoday.com/intl/conditions/arfid-avoidant-restrictive-food-intake-disorder#causes

 

Zimmerman, J., & Fisher, M. (2017) Avoidant/Restrictive Food Intake Disorder (ARFID). Current Problems in Pediatric and Adolescent Health Care, 47(4), h95-103. https://doi.org/10.1016/j.cppeds.2017.02.005


Melepaskan Beban Emosional dengan Katarsis: Mengapa Penting untuk Kesehatan Mental?

Edisi Oktober 2024  Melepaskan Beban Emosional dengan Katarsis:  Mengapa Penting untuk Kesehatan Mental?  Penulis: Gabriella Jocelyn & V...