Siapakah dia? Nama Hans Asperger mengingatkan kita pada salah satu bentuk autisme, sindrom Asperger.
Bagi mahasiswa-mahasiswa yang mempelajari bidang studi Psikologi, istilah sindrom ini mungkin tidak asing lagi.
Hans Asperger lahir pada 18 Februari 1906 di Austria. Ia adalah lulusan University of Vienna yang kemudian menjabt direktur penelitian khusus di klinik anak universitas tersebut. Di sanalah, Asperger menemukan pola perilaku tidak biasa pada empat bocah lai-laki yang ia sebut "autistic psychopathy" dimana autisme (diri) dan psychopathy (gangguan kepribadian). Bentuk perilaku yang ditunjukkan oleh keempat bocah laki-laki tersebut meliputi kurangnya empati, kurangnya kemampuan untuk berteman, pembicaraan satu arah, gerakan-gerakan tubuh yang kikuk, dan pemusatan yang berlebihan pada minat khusus. Aspeger menyebut anak-anak ini "professor cilik" karena kemampuan mereka untuk berbicara mengenai subjek favorit mereka dengan detail yang hebat.
Asperger meyakini aak-anak yang ia identifikasi memiliki simptom autisme akan menggunakan bakat mereka ketika dewasa nanti. Ia mengikuti perkembangan salah satu anak, Fritz V hingga dewasa. Fritz V menjadi profesor Astronomi dan memecahkan error pada kertas kerja Newton. Lainnya, Salah satu pasiennya yang bernama Elfiede Jelinek juga meraih nobel Sastra setelah dewasa.
Hal menarik lainnya, ketika ia kanak-kanak, Hans Asperger menunjukkan simptom-simptom yang dinamakan dengan namanya. Ia digambarkan sebagai seorang anak yang penyendiri, kesepian, dan sulit berteman. Ia sangat berbakat dalam bahasa dan sangat tertarik pada penyair Austria Franz Grillparzer. Ia sering mengutip bait-bait puisi kepada teman sekelas yang tidak tertarik. Ia juga suka membuat kutipan tentang dirinya dan menyatakan dirinya dari persepsi orang ke-tiga.
Sayangnya, Asperger meninggal pada 1980 sebelum temuannya diakui dan dikenal luas, karyanya kebanyakan di Jerman dan jarang diterjemahkan. Sindrom Asperger baru dicantumkan dalam Diagostic and Statisical Manual of Mental Disorders pada 1994.
Referensi:
http://www.asperger-syndrome.me.uk/
http://www.webmd.com/brain/autism/mental-health-aspergers-syndrome
Ditulis oleh: Devi Jatmika
Referensi:
http://www.asperger-syndrome.me.uk/
http://www.webmd.com/brain/autism/mental-health-aspergers-syndrome
Ditulis oleh: Devi Jatmika
No comments:
Post a Comment