Somatoform Disorders
Kata
somatoform berasal dari bahasa
Yunani, yaitu soma yang berarti
tubuh. Gangguan somatoform bukanlah
sesuatu yang dibuat-buat atau pura-pura, melainkan suatu kelompok gangguan yang
memiliki gejala fisik (nyeri, mual, pusing, dsb) di mana penyebabnya tidak
dapat dijelaskan secara medis serta dapat menganggu aktivitas sehari-hari. Orang-orang
dengan gangguan ini biasanya tertekan dan bingung ketika dokter tidak dapat
memberikan penjelasan psikologis bagi keluhan-keluhan mereka.
Gangguan
somatoform terdiri atas beberapa
jenis. Yang pertama adalah pain disorder.
Individu yang mengalami pain disorer
akan merasakan gejala sakit atau nyeri yang tidak dapat dijelaskan dengan
pemeriksaan medis maupun neurologis. Intensitas keluhan yang dirasakan
berfluktuasi dan dipengaruhi oleh faktor-faktor psikologis. Rasa sakit yang
dirasakan dapat menyebabkan kesulitan atau gangguan yang signifikan, misalnya
tidak dapat bekerja dan menjadi tergantung dengan obat pereda sakit.
Yang
kedua adalah body dysmorphic disorder.
Orang-orang dengan gangguan ini memiliki “keasyikan” tersendiri dengan
kecacatan tubuh yang tidak nyata atau keluhan yang berlebihan tentang
kekurangan tubuh yang ringan. Beberapa pasien dengan gangguan ini menghabiskan
berjam-jam setiap hari secara kompulsif di depan cermin untuk memperhatikan
kekurangan tubuhnya. Contoh dari gangguan ini adalah memakai pakaian yang
sangat longgar untuk menutupi imajinasi kecacatan mereka atau mengurung diri di
rumah agar imajinasi kecacatan mereka tidak dilihat oleh orang lain. Treatment bisa dilakukan dengan
menggunakan cara medis atau behavioral
therapy yang dikombinasikan dengan cognitive
therapy.
Kemudian
hypochondriasis, yaitu ketakutan
bahwa dirinya memiliki penyakit yang serius, meskipun pemeriksaan medis
menyatakan hal sebaliknya. Biasanya dimulai pada masa dewasa awal dan cenderung
menjadi kronis. Individu yang mengalami hal ini biasanya sering menjalani peran
sebagai orang sakit atau merupakan konsumen yang sering menggunakan pelayanan
kesehatan. Satu contoh dari gangguan ini adalah menganggap batuk yang diderita
merupakan penyakit TBC.
Yang
keempat adalah somatization disorder
(Briquet’s syndrome), yaitu beberapa
keluhan somatik berulang yang tidak memiliki penjelasan fisik tapi menyebabkan
seseorang untuk mencari pengobatan. Orang dengan gangguan ini cenderung sering
berkunjung ke dokter dan mencoba banyak obat yang berbeda. Somatization disorder biasanya dimulai pada masa dewasa awal.
Terakhir
adalah conversion disorder, yaitu
munculnya gejala sensorik atau motorik secara tiba-tiba. Orang dengan gangguan
ini mungkin mengalami kelumpuhan sebagian atau keseluruhan; kejang dan gangguan
koordinasi; sensasi seperti ditusuk-tusuk; kesemutan; ketidakpekaan terhadap nyeri;
anestesi (kehilangan sensasi); hilangnya penglihatan; atau hilangnya penciuman
(anosmia). Gangguan ini mungkin bisa
dihilangkan dengan menggunakan hipnosis.
Oleh: Maria Devina (Mahasiswa S1 Psikologi)
Oleh: Maria Devina (Mahasiswa S1 Psikologi)
No comments:
Post a Comment