Apakah teman-teman sering mendengar mengenai pertolongan pertama untuk para korban bencana atau yang membutuhkan bantuan? Pertolongan pertama untuk korban bencana atau yang membutuhkan bantuan biasanya bersifat fisik bukan? Nyatanya ada loh, pertolongan pertama secara psikologis yang dalam lingkup psikologi disebut sebagai Psychological First Aid (PFA). Untuk lebih jelasnya, ayokk kita simak penjelasan lebih lengkap berikut.
Menurut Cahyono (2015) psychological first aid bertujuan untuk
mengurangi dan mencegah munculnya dampak psikologis yang lebih buruk dari
bencana, atau situasi sulit lainnya, serta memperkuat pemulihan psikologis.
Menurut Unicef (2022), terdapat 3
prinsip yang perlu diingat saat memberikan pertolongan pertama psikologis,
yaitu:
- Look: Pada prinsip pertama dalam memberikan pertolongan pertama psikologis, penting untuk terlebih dahulu menilai bahaya, serta resiko keselamatan dan keamanan. Kemudian memperoleh informasi terkait mereka yang membutuhkan bantuan, peristiwa yang sedang terjadi, luka fisik yang dialami, kebutuhan dasar/primer yang mereka perlukan, serta tanggapan emosional mereka.
- Listen: Pada prinsip kedua dalam memberikan pertolongan pertama psikologis dapat dilakukan dengan mendekati individu yang memerlukan bantuan, kemudian memperkenalkan diri, memperhatikan dan mendengarkan secara aktif, berupaya memahami dan menenangkan perasaan individu yang sedang dalam krisis, menanyakan kebutuhan dan kekhawatiran mereka, kemudian dapat diberikan bantuan terkait dengan kebutuhan mendesaknya, serta mencoba menyelesaikan masalahnya.
- Link: Pada prinsip ketiga dalam memberikan pertolongan pertolongan pertama psikologis dapat dilakukan dengan menyediakan informasi, layanan, dan sumber bantuan yang relevan, membantu mereka kembali terhubung dengan kerabat, memberikan bantuan sosial, serta secara aktif mencoba untuk membantu menyelesaikan masalah mereka.
Sumber: https://www.kit.nl/project/psychological-first-aid-a-crash-course/
Setelah
mengetahui tiga prinsip tersebut, kemudian dapat mengikuti peraturan berikut
ini saat memberikan pertolongan pertama psikologis sehingga dapat membantu individu
yang sedang mengalami krisis dengan benar tanpa merugikan mereka:
- Memahami situasi sebelum memberikan bantuan. Jangan
memaksakan bantuan yang akan kamu berikan.
- Ajukan pertanyaan sederhana
dengan rasa hormat untuk mengetahui bagaimana kamu dapat membantu.
- Menjalin komunikasi dengan
individu yang mengalami krisis. Cara terbaik untuk memulai komunikasi
adalah dengan memberikan bantuan praktis seperti; menawarkan makanan, air,
pakaian, selimut.
- Mempersiapkan diri, karena
terdapat kemungkinan individu yang sedang mengalami krisis akan
menghindarimu, terlibat dalam perilaku agresif, dan menolak bantuan yang
kamu berikan.
- Menghormati hak individu untuk
mengambil keputusan.
- Jika individu yang sedang
mengalami krisis menolak bantuan yang kamu tawarkan, maka tunjukkan
kesediaan kamu untuk membantu mereka di masa mendatang.
- Sabar, bertanggung jawab,
tanggap, dan peka.
- Bicaralah dengan tenang, lugas,
dan dengan ekspresi yang jelas. Berikan informasi yang akurat, relevan,
dan sesuai usia.
- Pertimbangkan latar belakang
budaya, jenis kelamin, adat istiadat, dan agama orang tersebut.
- Hindari asumsi, kritik,
penilaian, dan janji.
- Jika individu yang mengalami
krisis ingin berbicara, bersiaplah untuk mendengarkan.
- Tidak perlu terus-menerus
berbicara dengan individu yang mengalami krisis. Seringkali, hadir secara
fisik dapat membantu mereka merasa lebih aman dan percaya diri.
- Menjaga kerahasiaan semua informasi yang kamu terima
dari individu tersebut. Jangan pernah membagikan informasi pribadi
individu.
Sumber: https://www.perempuanberkisah.id/wp-content/uploads/2022/04/Desain-tanpa-judul-34.jpg
PFA ini diperuntukkan untuk
orang-orang yang berada dalam suatu kondisi yang tertekan atau baru saja
mengalami kejadian yang mencekam. Namun tidak semua orang yang mengalami
kondisi mencekam memerlukan PFA. PFA ini bisa
diberikan baik
untuk anak-anak maupun orang dewasa. Contoh orang-orang yang memerlukan PFA seperti
orang yang mungkin dapat menyakiti orang lain, orang dengan cedera yang serius
sehingga membutuhkan pertolongan gawat darurat, dan orang yang sangat terpukul,
sehingga mereka tidak dapat mengurus dirinya sendiri.
Maka dapat disimpulkan bahwa psychological First Aid merupakan bentuk pertolongan pertama yang diberikan kepada korban bencana ataupun individu yang sedang membutuhkan bantuan baik anak kecil maupun orang dewasa untuk membantu meringankan dampak psikologis kepada korban. PFA ini dapat dilakukan jika orang tersebut memiliki pengetahuan dan keterampilan mengenai PFA sehingga tidak harus yang bergelar profesional. Dalam memberikan PFA terdapat beberapa cara dan peraturan yang harus dipatuhi sehingga tidak merugikan para korban atau orang yang sedang membutuhkan bantuan.
Cahyono, W. (2015). Psychological
first aid: Sebuah kesiapsiagaan dari kita untuk kita. Depok: Pusat Krisis
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Inter-Agency Standing Committee
(IASC). 2007. IASC Guidelines on Mental Health and Psychosocial Support in
Emergency Settings. Geneva: IASC. Diakses dari http://www.
who.int/mental_health_psychosocial_june_2007.pdf
Margaretha, & Sari, D.K. (2020).
Pertolongan psikologis pertama.
Universitas Airlangga.
Unicef. (2022). How to provide
psychological first aid. Retrieved January 27, 2023. https://www.unicef.org/armenia/en/stories/how-provide-psychological-first-aid
The
Sphere Project. 2011. Humanitarian Charter and Minimum Standards in
Disaster Response. Geneva: The
Sphere Project. Diakses dari http://www.sphereproject.org