Friday, March 10, 2023

Psychological First Aid

         Apakah teman-teman sering mendengar mengenai pertolongan pertama untuk para korban bencana atau yang membutuhkan bantuan? Pertolongan pertama untuk korban bencana atau yang membutuhkan bantuan biasanya bersifat fisik bukan? Nyatanya ada loh, pertolongan pertama secara psikologis yang dalam lingkup psikologi disebut sebagai Psychological First Aid (PFA). Untuk lebih jelasnya, ayokk kita simak penjelasan lebih lengkap berikut.

        Psychological First Aid (PFA) merupakan pertolongan pertama yang berupa respon psikologis yang bersifat manusiawi dan diberikan kepada sesama manusia yang sedang membutuhkan bantuan dan dukungan secara psikologis (Sphere, 2011; IASC, 2007). Biasanya yang timbul pertama kali mengenai pemberian pertolongan kepada korban harus seseorang yang profesional, namun yang perlu menjadi perhatian khusus saat mempelajari mengenai psychological first aid ialah PFA bukan hanya dapat dilakukan oleh ahli-ahli yang sudah profesional dan pandai di bidang psychological first aid, dan PFA juga bukanlah bentuk konseling yang bersifat profesional karena PFA dapat dilakukan oleh masyarakat umum, dengan ketentuan sudah mengerti, paham, dan memiliki kompetensi tinggi mengenai PFA. 

Sumber: https://i1.wp.com/mhtoolkit.com/wp-content/uploads/2020/08/Psycholgocial-First-Aid.jpg?fit=900%2C600&ssl=1

Menurut Cahyono (2015) psychological first aid bertujuan untuk mengurangi dan mencegah munculnya dampak psikologis yang lebih buruk dari bencana, atau situasi sulit lainnya, serta memperkuat pemulihan psikologis.

Menurut Unicef (2022), terdapat 3 prinsip yang perlu diingat saat memberikan pertolongan pertama psikologis, yaitu:

  1. Look: Pada prinsip pertama dalam memberikan pertolongan pertama psikologis, penting untuk terlebih dahulu menilai bahaya, serta resiko keselamatan dan keamanan. Kemudian memperoleh informasi terkait mereka yang membutuhkan bantuan, peristiwa yang sedang terjadi, luka fisik yang dialami, kebutuhan dasar/primer yang mereka perlukan, serta tanggapan emosional mereka.
  1. Listen: Pada prinsip kedua dalam memberikan pertolongan pertama psikologis dapat dilakukan dengan mendekati individu yang memerlukan bantuan, kemudian memperkenalkan diri, memperhatikan dan mendengarkan secara aktif, berupaya memahami dan menenangkan perasaan individu yang sedang dalam krisis, menanyakan kebutuhan dan kekhawatiran mereka, kemudian dapat diberikan bantuan terkait dengan kebutuhan mendesaknya, serta mencoba menyelesaikan masalahnya.
  1. Link: Pada prinsip ketiga dalam memberikan pertolongan pertolongan pertama psikologis dapat dilakukan dengan menyediakan informasi, layanan, dan sumber bantuan yang relevan, membantu mereka kembali terhubung dengan kerabat, memberikan bantuan sosial, serta secara aktif mencoba untuk membantu menyelesaikan masalah mereka.



Sumber: https://www.kit.nl/project/psychological-first-aid-a-crash-course/

Setelah mengetahui tiga prinsip tersebut, kemudian dapat mengikuti peraturan berikut ini saat memberikan pertolongan pertama psikologis sehingga dapat membantu individu yang sedang mengalami krisis dengan benar tanpa merugikan mereka:

  1. Memahami situasi sebelum memberikan bantuan. Jangan memaksakan bantuan yang akan kamu berikan.
  2. Ajukan pertanyaan sederhana dengan rasa hormat untuk mengetahui bagaimana kamu dapat membantu.
  3. Menjalin komunikasi dengan individu yang mengalami krisis. Cara terbaik untuk memulai komunikasi adalah dengan memberikan bantuan praktis seperti; menawarkan makanan, air, pakaian, selimut.
  4. Mempersiapkan diri, karena terdapat kemungkinan individu yang sedang mengalami krisis akan menghindarimu, terlibat dalam perilaku agresif, dan menolak bantuan yang kamu berikan.
  5. Menghormati hak individu untuk mengambil keputusan.
  6. Jika individu yang sedang mengalami krisis menolak bantuan yang kamu tawarkan, maka tunjukkan kesediaan kamu untuk membantu mereka di masa mendatang.
  7. Sabar, bertanggung jawab, tanggap, dan peka.
  8. Bicaralah dengan tenang, lugas, dan dengan ekspresi yang jelas. Berikan informasi yang akurat, relevan, dan sesuai usia.
  9. Pertimbangkan latar belakang budaya, jenis kelamin, adat istiadat, dan agama orang tersebut.
  10. Hindari asumsi, kritik, penilaian, dan janji.
  11. Jika individu yang mengalami krisis ingin berbicara, bersiaplah untuk mendengarkan.
  12. Tidak perlu terus-menerus berbicara dengan individu yang mengalami krisis. Seringkali, hadir secara fisik dapat membantu mereka merasa lebih aman dan percaya diri.
  13. Menjaga kerahasiaan semua informasi yang kamu terima dari individu tersebut. Jangan pernah membagikan informasi pribadi individu.

Sumber: https://www.perempuanberkisah.id/wp-content/uploads/2022/04/Desain-tanpa-judul-34.jpg

PFA ini diperuntukkan untuk orang-orang yang berada dalam suatu kondisi yang tertekan atau baru saja mengalami kejadian yang mencekam. Namun tidak semua orang yang mengalami kondisi mencekam memerlukan PFA. PFA ini bisa diberikan baik untuk anak-anak maupun orang dewasa. Contoh orang-orang yang memerlukan PFA seperti orang yang mungkin dapat menyakiti orang lain, orang dengan cedera yang serius sehingga membutuhkan pertolongan gawat darurat, dan orang yang sangat terpukul, sehingga mereka tidak dapat mengurus dirinya sendiri.

Maka dapat disimpulkan bahwa psychological First Aid merupakan bentuk pertolongan pertama yang diberikan kepada korban bencana ataupun individu yang sedang membutuhkan bantuan baik anak kecil maupun orang dewasa untuk membantu meringankan dampak psikologis kepada korban. PFA ini dapat dilakukan jika orang tersebut memiliki pengetahuan dan keterampilan mengenai PFA sehingga tidak harus yang bergelar profesional. Dalam memberikan PFA terdapat beberapa cara dan peraturan yang harus dipatuhi sehingga tidak merugikan para korban atau orang yang sedang membutuhkan bantuan.

 DAFTAR PUSTAKA

Cahyono, W. (2015). Psychological first aid: Sebuah kesiapsiagaan dari kita untuk kita. Depok: Pusat Krisis Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Inter-Agency Standing Committee (IASC). 2007. IASC Guidelines on Mental Health and Psychosocial Support in Emergency Settings. Geneva: IASC. Diakses dari http://www. who.int/mental_health_psychosocial_june_2007.pdf

Margaretha, & Sari, D.K. (2020). Pertolongan psikologis pertama. Universitas Airlangga.

Unicef. (2022). How to provide psychological first aid. Retrieved January 27, 2023. https://www.unicef.org/armenia/en/stories/how-provide-psychological-first-aid

The Sphere Project. 2011. Humanitarian Charter and Minimum Standards in Disaster  Response. Geneva: The Sphere Project. Diakses dari http://www.sphereproject.org


No comments:

Post a Comment

Melepaskan Beban Emosional dengan Katarsis: Mengapa Penting untuk Kesehatan Mental?

Edisi Oktober 2024  Melepaskan Beban Emosional dengan Katarsis:  Mengapa Penting untuk Kesehatan Mental?  Penulis: Gabriella Jocelyn & V...