Friday, June 7, 2024

Histrionic Personality Disorder: Mengungkap Drama di Balik Kepribadian

Source: https://www.healthyplace.com/sites/default/files/images/stories/seroquel/1-what-is-histionic-personality-disorder.jpg

PENGERTIAN HISTRIONIC PERSONALITY DISORDER

Histrionic Personality Disorder (HPD) merupakan kondisi di mana seseorang menunjukkan perilaku berlebihan dalam mencari perhatian dan bereaksi secara emosional. Biasanya, gejala ini muncul pada awal masa dewasa dan terlihat dalam berbagai situasi. HPD juga dikenal sebagai gangguan kepribadian dramatis. 

Individu dengan HPD sering kali mencoba menarik perhatian orang lain dengan cara yang berlebihan. Mereka cenderung menunjukkan perilaku menggoda, memikat, dan terkadang memanipulasi orang lain. Ketika tidak mendapatkan perhatian yang diinginkan, mereka dapat merasa sangat terganggu.

PENYEBAB HISTRIONIC PERSONALITY DISORDER

Penyebab pasti HPD tidak sepenuhnya diketahui, tetapi beberapa faktor diyakini berkontribusi pada perkembangannya:

1.      Faktor Genetik.
Ada bukti yang menunjukkan terdapat komponen keturunan, seperti sifat-sifat kepribadian yang diturunkan dari orang tua ke anak.

2.      Faktor Lingkungan
Pengalaman masa kecil seperti perhatian berlebihan dari orang tua, pola asuh yang tidak konsisten, dan penguatan perilaku mencari perhatian dapat berkontribusi.

3.      Pengaruh Budaya dan Sosial
Norma budaya dan harapan masyarakat tentang peran gender dan perilaku juga dapat berperan. HPD lebih sering didiagnosis dalam budaya yang mendorong perilaku ekspresif dan emosional.

DIAGNOSIS HISTRIONIC PERSONALITY DISORDER

Histrionic Personality Disorder (HPD), menurut DSM-5 (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Edisi Kelima), dikenali melalui ciri-ciri berikut:

1.      Pencarian perhatian yang terus-menerus.

Individu dengan HPD selalu ingin menjadi pusat perhatian. Mereka merasa tidak nyaman jika tidak menjadi fokus perhatian orang lain.

2.      Perilaku yang menggoda atau provokatif

Individu dengan HPD sering menunjukkan perilaku yang menggoda atau provokatif secara seksual yang tidak sesuai dengan situasi. Mereka menggunakan penampilan fisik untuk menarik perhatian.

3.      Ekspresi emosi yang berlebihan

Individu dengan HPD sering menunjukkan emosi dengan cara yang dramatis dan berlebihan. Misalnya, mereka mungkin menangis atau tertawa dengan sangat keras yang terjadi secara tiba-tiba. 

4.      Emosi yang dangkal

Emosi yang ditunjukkan oleh individu dengan HPD sering kali tidak mendalam atau tulus. Emosi mereka cenderung berubah-ubah dengan cepat dan sering tampak dangkal.

5.      Tampilan emosi yang impulsive

Individu dengan HPD seringkali bertindak berdasarkan dorongan tanpa mempertimbangkan konsekuensinya. Mereka bisa tiba-tiba berubah suasana hati atau perilaku secara impulsif.

PENANGANAN HISTRIONIC PERSONALITY DISORDER

Beberapa pendekatan terapi yang telah terbukti efektif dalam mengatasi Histrionic Personality Disorder.

1.      Cognitive Analytic Therapy (CAT) atau Terapi Analisis Kognitif.

Terapi ini fokus pada mengidentifikasi dan mengubah pola pikir dan perilaku yang menyebabkan masalah. Terapi ini membantu individu memahami bagaimana mereka berinteraksi dengan orang lain dan memperbaiki hubungan interpersonal mereka.

2.      Psikoterapi.

Terapi yang umum, terutama yang fokus pada peningkatan harga diri dan hubungan interpersonal, terapi ini efektif dalam mengobati HPD. Terapi ini membantu individu mengenali dan memahami perasaan mereka yang sebenarnya dan mengembangkan hubungan emosional yang lebih dalam dan bermakna.

3.      Cognitive Behavioral Therapy (CBT) atau Terapi Perilaku Kognitif 

CBT membantu individu dengan HPD mengidentifikasi dan mengubah pola pikir yang tidak sehat dan perilaku yang tidak produktif. Terapi ini mengajarkan cara-cara yang lebih sehat untuk merespons stres dan tantangan dalam hubungan interpersonal. 

KESIMPULAN

Histrionic Personality Disorder (HPD) ditandai oleh perilaku mencari perhatian yang berlebihan dan reaksi emosional, sering dimulai pada awal dewasa. Faktor genetik, lingkungan, dan sosial berkontribusi pada perkembangannya. Diagnosis melibatkan pencarian perhatian yang terus-menerus, perilaku provokatif, emosi yang dibesar-besarkan, dan tindakan impulsif. Pendekatan terapi seperti Cognitive Analytic Therapy (CAT), psikoterapi, dan Cognitive Behavioral Therapy (CBT) telah terbukti efektif dalam mengelola HPD dengan mengatasi pola pikir dan meningkatkan hubungan interpersonal. 

REFERENSI

Dawood, S., Wu, L. Z., Bliton, C. F., & Pincus, A. L. (2020). 12 Narcissistic and Histrionic Personality Disorders.

Köse, S. S., & Erbaş, O. (2020). Personality disorders diagnosis, causes, and treatments. Demiroglu Science University Florence Nightingale Journal of Transplantation, 5(2), 022-031.

Novais, F., Araújo, A., & Godinho, P. (2015). Historical roots of histrionic personality disorder. Frontiers in psychology, 6, 1463.

Savci, M., Turan, M. E., Griffiths, M. D., & Ercengiz, M. (2021). Histrionic personality, narcissistic personality, and problematic social media use: Testing of a new hypothetical model. International Journal of Mental Health and Addiction, 19, 986-1004.

No comments:

Post a Comment

Melepaskan Beban Emosional dengan Katarsis: Mengapa Penting untuk Kesehatan Mental?

Edisi Oktober 2024  Melepaskan Beban Emosional dengan Katarsis:  Mengapa Penting untuk Kesehatan Mental?  Penulis: Gabriella Jocelyn & V...