Thursday, November 21, 2013

Stress!!

Waspada! Stress Ibu Berpengaruh Bagi Janin


10% ibu hamil dipastikan mengalami stress sebelum melahirkan. Stress sendiri merupakan gejala alamiah yang bisa dialami semua orang termasuk ibu hamil. Namun, resiko dan dampak stress pada ibu hamil dengan orang normal pada umumnya tentu berbeda intensitasnya. Stress dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi diri seseorang. Selama proses kehamilan terjadi perubahan hormonal dan fisik yang bisa memicu terjadi stress. Selain itu, ada beberapa penyebab stress pada wanita hamil antara lain : kondisi ekonomi, tekanan sosial keluarga, khawatir akan proses persalinan nantinya, dan lain sebagainya. Bisa juga disebabkan karena ketidaksiapan seorang wanita untuk menjalani tahapan baru dalam hidupnya sebagai seorang ibu.

Berikut beberapa gejala fisik yang mudah dikenali saat ibu hamil mengalami stress antara lain meningkatnya detak jantung, pernapasan, dan tekanan darah; kelelahan dan sakit kepala; otot tegang di bagian leher, pundak, dan punggung atas; gangguan tidur;tidak selera makan; kaki dingin dan tangan berkeringat (ayahbunda.co.id)
·
   Sementara gejala emosional yang tampak dari luar antara lain ibu mudah marah, khawatir; ketakutan tanpa sebab yang jelas; merasa tidak aman; sensitif dan mudah menangis; tidak dapat mengatasi masalah; gangguan mood


Banyak penelitian mengenai dampak stress terhadap wanita hamil dan kebanyakan dari penelitian tersebut mengungkapkan konsekuensi negatif tidak hanya bagi ibu tetapi juga bagi perkembangan janin. Fenomena yang terjadi di masyarakat adalah beberapa wanita hamil mengalami kecemasan dengan berbagai alasan seperti yang diterangkan diatas sehingga memicu timbulnya stress yang akan berpengaruh terhadap calon bayi. Sebuah studi di Institute of Psychiatry, London bahkan menyebutkan dampak mengerikan dari stres yang terjadi pada saat hamil karena akan mengarah pada keberadaan hormon stres dalam rahim sehingga menyebabkan anak nantinya akan susah diatur dan cepat marah. Selain itu, stres saat hamil akan mengakibatkan anak menderita ADHD (attention deficit hyperactivity disorder) dan lebih emosional sehingga susah bergaul dengan teman-temannya. Lebih lanjut, para peneliti dari School of Veterinary Medicine, University of Pennsylvania, Amerika Serikat percaya bahwa stress pada ibu hamil dapat menyebabkan autisme dan schizophrenia pada anak, terutama anak laki-laki.

Untuk itulah diperlukan juga cara atau tips mengatasi stres (coping) pada ibu hamil. Beberapa cara yang bisa dilakukan oleh para ibu hamil dalam mengendalikan dan juga menurunkan kadar stressor pada dirinya yaitu dengan: 

1.    Menjaga pola makan dan pola hidup sehat selama masa kehamilan. Dan banyak mengkonsumsi makanan sehat untuk ibu hamil
2.      Istirahat cukup dan berolahraga
3.      Menjalani masa kehamilan dengan gembira dan bahagia
4.   Mengetahui penyebab stress dan mencari solusi terbaik dalam rangka menghindari stres ibu hamil dengan coping yang baik dan benar
5.      Relaksasi

Noted By: Dion Nardo Julius
Mahasiswa Psikologi Angkatan 2011

No comments:

Post a Comment

Melepaskan Beban Emosional dengan Katarsis: Mengapa Penting untuk Kesehatan Mental?

Edisi Oktober 2024  Melepaskan Beban Emosional dengan Katarsis:  Mengapa Penting untuk Kesehatan Mental?  Penulis: Gabriella Jocelyn & V...