Waspada!
Stress Ibu Berpengaruh Bagi Janin
10% ibu hamil
dipastikan mengalami stress sebelum melahirkan. Stress sendiri merupakan gejala
alamiah yang bisa dialami semua orang termasuk ibu hamil. Namun, resiko dan
dampak stress pada ibu hamil dengan orang normal pada umumnya tentu berbeda
intensitasnya. Stress dapat didefinisikan sebagai
suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi
diri seseorang.
Selama proses kehamilan terjadi perubahan hormonal dan fisik yang bisa memicu
terjadi stress. Selain itu, ada beberapa penyebab stress pada wanita hamil
antara lain : kondisi ekonomi, tekanan sosial keluarga, khawatir akan proses
persalinan nantinya, dan lain sebagainya. Bisa juga disebabkan karena
ketidaksiapan seorang wanita untuk menjalani tahapan baru dalam hidupnya
sebagai seorang ibu.
Berikut beberapa
gejala fisik yang mudah dikenali saat ibu hamil mengalami stress antara lain meningkatnya detak jantung, pernapasan, dan tekanan darah; kelelahan dan sakit kepala; otot tegang di bagian leher, pundak, dan punggung atas; gangguan tidur;tidak selera makan; kaki dingin dan tangan berkeringat (ayahbunda.co.id)
·
Sementara gejala emosional yang tampak dari luar antara lain ibu mudah marah, khawatir; ketakutan tanpa sebab yang jelas; merasa tidak aman; sensitif dan mudah menangis; tidak dapat mengatasi masalah; gangguan mood
Banyak
penelitian mengenai dampak stress terhadap wanita hamil dan kebanyakan dari
penelitian tersebut mengungkapkan konsekuensi negatif tidak hanya bagi ibu
tetapi juga bagi perkembangan janin. Fenomena yang terjadi di masyarakat adalah
beberapa wanita hamil mengalami kecemasan dengan berbagai alasan seperti yang
diterangkan diatas sehingga memicu timbulnya stress yang akan berpengaruh
terhadap calon bayi. Sebuah
studi di Institute of Psychiatry, London bahkan menyebutkan dampak mengerikan
dari stres yang terjadi pada saat hamil karena akan mengarah pada keberadaan
hormon stres dalam rahim sehingga menyebabkan anak nantinya akan susah diatur
dan cepat marah. Selain itu, stres saat hamil akan mengakibatkan anak menderita
ADHD (attention deficit hyperactivity disorder) dan lebih emosional sehingga
susah bergaul dengan teman-temannya. Lebih lanjut,
para peneliti dari School of Veterinary
Medicine, University of Pennsylvania, Amerika Serikat percaya bahwa stress pada ibu hamil
dapat menyebabkan autisme dan schizophrenia pada anak, terutama anak laki-laki.
Untuk itulah diperlukan
juga cara atau tips mengatasi
stres (coping) pada ibu hamil. Beberapa
cara yang bisa dilakukan oleh para ibu hamil dalam mengendalikan dan juga
menurunkan kadar stressor pada dirinya yaitu dengan:
1. Menjaga pola makan dan pola hidup
sehat selama masa kehamilan. Dan banyak mengkonsumsi makanan sehat untuk ibu
hamil
3.
Menjalani masa kehamilan dengan
gembira dan bahagia
4. Mengetahui penyebab stress dan
mencari solusi terbaik dalam rangka menghindari stres ibu hamil dengan coping
yang baik dan benar
5.
Relaksasi
No comments:
Post a Comment