Thursday, January 1, 2015

Refleksi Tahun 2014 dan menyongsong 2015 by Clara Moningka

Banyak hal yang Prodi Psikologi UBM lalui bersama selama tahun 2014, banyak perubahan yang juga terjadi, namun pada dasarnya dengan mengalami berbagai cobaan, menghadapi berbagai perubahan, kita sedang berproses. Berproses adalah sesuatu hal yang seringkali tidak kita nikmati. Hasil atau goal biasanya menjadi fokus, dan kita kerap lupa bagaimana proses membuat kita menjadi berkembang; baik secara kognitif maupun mental.

Proses adalah suatu perjalanan yang terkadang panjang dan sulit kita mengerti. Terkadang proses membuat kita kewalahan. Proses juga kerap tidak sesuai dengan kemauan kita; ini proses yang terjadi pada hidup manusia loh, bukan proses di pabrik atau korporasi yang sudah ada standar bakunya. Hidup kita begitu dinamis; begitu juga proses di dalamnya. Sebagai mahasiswa kita kerap fokus pada nilai kita, "Yang penting lulus; dapat C juga sudah syukur". Ungkapan ini tidak salah... wajar saja kalau kita bahagia, namun jangan lupa bahwa bukan nilai, ketenaran, kebanggan saja yang perlu kita hayati sebagai sesuatu yang membahagiakan namun juga proses pencapaian; bagaimana kita akhirnya memahami mata kuliah dan bagaimana kita dapat menerapkannya dalam keseharian kita; bagaimana kita belajar dan belajar bukan karena sekedar ingin lulus dan bekerja; namun sebagai bagian dari enrichment; memperkaya hidup kita, mengembangkan diri kita. Apakah saya sebagai mahasiswa sudah menyadari hal tersebut dan tidak hanya pasrah atau malah sombong dan berpuas diri; padahal belum apa-apa...


Begitu juga untuk pengajar... Apakah kita juga sudah berproses... mengembangkan keilmuan, mengaplikasikan untuk kesejahteraan orang lain dan mengembangkan cara mengajar kita... Apakah kita juga berpuas diri dengan pencapaian saat ini.... Mari kita refleksikan...

Apakah kita sudah mempergunakan kesempatan yang diberikan kepada kita dengan baik... biaya kuliah dari orang tua, kesempatan untuk bertumbuh bersama teman-teman dan guru, bagaimana kita mengerjakan tugas dan pekerjaan dengan sepenuh hati karena kita mencintainya...


Peristiwa yang menimpa pesawat Air Asia QZ8501,28 Desember 2014 ini menyisakan duka yang mendalam kepada kita seluruh bangsa Indonesia; bahkan dunia turut berduka. peristiwa tersebut tidak hanya sekedar kecelakaan tragis, namun juga mengingatkan kita akan banyak hal; betapa beruntungnya kita masih bisa melalui tahun ini dengan sehat dan bahagia (tergantung persepsi kebahagiaan anda); betapa kita masih diberi kesempatan berkumpul dengan keluarga kita... Kesempatan untuk bekerja, bersekolah, mengembangkan diri... banyak dari korban adalah anak-anak yang ceria dan menantikan liburan mereka... kesempatan mereka berakhir dengan peristiwa tersebut..  Proses yang menyakitkan dalam kehidupan manusia kehilangan orang yang dicintai, teman yang disayangi, kerabat, anak, adik, kakak, orang tua... namun juga bagian dari proses pembelajaran; mengingatkan kita yang masih diberi kesempatan untuk bisa berkarya untuk mengoptimalkan diri.


Ada baiknya kita semua merefleksikan proses hidup kita selama ini... dan di tahun baru kita tidak hanya membuat janji-janji yang belum tentu ditepati, namun paling tidak berjanji berproses lebih baik; memiliki self awareness yang lebih baik lagi. Mari kita awali tahun baru 2015 dengan kesiapan kita berkarya... membuat hidup berarti.

"Masa depan tidak pernah terduga; namun ada baiknya kita merancang yang baik dan indah untuk kita; adanya perubahan dan kendala hanyalah membuat kita semakin bertumbuh setiap harinya; seperti rumah yang dirancang dengan indah, dibangun dengan cinta dan penuh perhitungan, hasilnya tidak akan jauh berbeda " (Clara Moningka untuk Prodi Psikologi UBM; segenap mahasiswa yang saya cintai dan semua dosen; sebagai rekan sejawat yang selama ini telah berusaha membagikan pengalaman dan ilmunya) 

 Selamat Tahun Baru 2015

 

No comments:

Post a Comment

Melepaskan Beban Emosional dengan Katarsis: Mengapa Penting untuk Kesehatan Mental?

Edisi Oktober 2024  Melepaskan Beban Emosional dengan Katarsis:  Mengapa Penting untuk Kesehatan Mental?  Penulis: Gabriella Jocelyn & V...