Kamu
adalah apa yang kamu makan. Terdengar familiar dengan ungkapan ini? Ya memang
belakangan ini gaya hidup sehat yang sedang menjadi tren di tengah masyarakat
sering mengumandangkan jargon-jargon seperti ini untuk mengajak lebih banyak
lagi orang-orang untuk tergerak dengan hidup sehat. Dimulai dari makanan
bergizi yang diperlukan tubuh hingga olahraga teratur menjadi cara untuk hidup
sehat. Di Indonesia, tanggal 25 Januari 2015 diperingati sebagai hari gizi
nasional ke 55. Namun pada kenyataannya, masalah gizi masih di nomor duakan
karena kebanyakan masyarakat mengkonsumsi makanan sehari-harinya dengan
pemikiran “yang penting kenyang”. Menurut hasil riset kesehatan Dasar
(Riskesdas) 2010 (Kompas.com – Senin, 24 Oktober 2011) menunjukan bahwa
prevalensi kekurangan gizi pada anak balita komposisinya sebesar 13 persen anak
mengalami gizi kurang dan 4.9 persen mengalami gizi buruk. Walaupun riset ini masih
banyak menyisakan celah- karena belum memaparkan dengan jelas masalah nutrisi
apa yang deficit-namun dapat menjadi tolok ukur dalam menggambarkan betapa
minimnya perhatian masyarakat Indonesia terhadap nutrisi dari makanan yang
dikonsumsi.
Padahal,
makanan selain dapat mempengaruhi perkembangan secara fisik, dapat juga
berimbas pada keadaan psikologis. Mulai dari mempengaruhi mood, hingga
memproses informasi dalam otak. Lantas, makanan apa sajakah yang baik untuk
dikonsumsi ketika mood sedang tidak baik? Menurut penelitian, makanan yang
mengandung lemak omega 3 dan asam folat serta vitamin B12 dapat mengubah mood
yang buruk menjadi lebih baik. Berikut
adalah 5 makanan yang dapat dikonsumsi ketika mood sedang tidak baik. Bon appetite!
Brokoli
Sayur
hijau yang banyak digunakan dalam menu diet ini, selain kaya akan serat yang
baik untuk meresisten penyerapan lemak dalam tubuh, juga kaya akan antioksidan
dan folat. Kandungan folat dan vitamin B yang tinggi, terbukti meningkatkan
suasana hati dan mencegah depresi. Hal ini disebabkan seseorang yang kekurangan
folat akan cenderung mudah mengembangkan depresi, kelelahan dan daya ingat yang
buruk.
Kacang-kacangan
Kacang
kaya akan protein nabati yang dapat diserap tubuh dengan lebih baik. Bagi kamu
yang sedang diet, jangan lupa memasukan kacang-kacangan dalam menu untuk snack
karena selain rendah kalori, kacang juga memiliki kandungan omega 3 yang
membantu melancarkan aliran darah ke otak sehingga dapat membantu untuk
menjernihkan pikiran. Kacang juga memiliki kandungan vitamin E dan antioksidan
yang baik untuk kesehatan kulit.
Cokelat
Call
all the chocolate lovers! Kalau yang satu ini, sudah pasti semua orang tahu ya
bahwa coklat dapat memperbaiki mood. Tetapi yang dimaksud coklat disini adalah
dark chocolate yang minim kandungan gula. Dark chocolate sangat baik dikonsumsi
saat mood sedang tidak baik karena membantu memproduksi hormone endorphin yaitu
target utama dalam obat antidepresan. Kandungan antioksidan resveratole sangat
baik dalam meningkatkan imunitas tubuh sehingga tidak mudah lelah atau cemas. Perlu
diingat, bagi para perempuan yang sedang PMS tidak disarankan untuk mengonsumsi
coklat dengan gula berlebih karena akan mengganggu sekresi hormon yang akan
berakibat pada gangguan mood
Buah
dan sayuran
Mengkonsumsi
eskrim, junk food saat mood sedang tidak baik banyak menjadi pilihan ketika
mood sedang tidak baik, namun kenyataan nya lemak jenuh dalam makanan tersebut
dapat memperburuk keadaan mood. Sebailiknya, konsumsilah buah dan sayur segar
yang menyehatkan. Kandungan vitamin dalam buah dan sayur dapat mendetoksifikasi
tubuh sehingga terasa lebih segar dan berenergi. Dengan demikian, mood akan
kembali segar.
Telur
Mengandung
nutrisi esensial seperti protein, kalsium vitamin A dan D, thiamin, riboflavin
dan pantotenik. Telur menjadi makanan alami yang kaya akan mineral sehingga
dapat membuat tubuh terasa lebih nyaman.
Ditulis oleh: Ivana Jessline (mahasiswa angkatan 2013)
Referensi:
http://health.kompas.com/read/2014/08/01/121153123/Makanan.yang.Bantu.Atasi.Stres.dan.Cemas
http://health.kompas.com/read/2011/10/24/07415446/Memetakan.Kondisi.Gizi.Anak.Indonesia
http://health.kompas.com/read/2011/10/19/03292894/Dampak.Kurang.Gizi.Terasa
No comments:
Post a Comment