Source: https://www.healthyplace.com/sites/default/files/images/stories/seroquel/1-what-is-histionic-personality-disorder.jpg |
PENGERTIAN HISTRIONIC
PERSONALITY DISORDER
Histrionic Personality Disorder (HPD) merupakan kondisi di mana seseorang menunjukkan perilaku
berlebihan dalam mencari perhatian dan bereaksi secara emosional. Biasanya,
gejala ini muncul pada awal masa dewasa dan terlihat dalam berbagai situasi.
HPD juga dikenal sebagai gangguan kepribadian dramatis.
Individu dengan HPD sering kali mencoba menarik perhatian orang lain dengan cara yang berlebihan. Mereka cenderung menunjukkan perilaku menggoda, memikat, dan terkadang memanipulasi orang lain. Ketika tidak mendapatkan perhatian yang diinginkan, mereka dapat merasa sangat terganggu.
PENYEBAB HISTRIONIC
PERSONALITY DISORDER
Penyebab pasti HPD tidak
sepenuhnya diketahui, tetapi beberapa faktor diyakini berkontribusi pada
perkembangannya:
1.
Faktor Genetik.
Ada bukti yang menunjukkan terdapat komponen keturunan, seperti sifat-sifat
kepribadian yang diturunkan dari orang tua ke anak.
2.
Faktor Lingkungan
Pengalaman masa kecil seperti perhatian berlebihan dari orang tua, pola asuh
yang tidak konsisten, dan penguatan perilaku mencari perhatian dapat
berkontribusi.
3.
Pengaruh Budaya dan
Sosial
Norma budaya dan harapan masyarakat tentang peran gender dan perilaku
juga dapat berperan. HPD lebih sering didiagnosis dalam budaya yang mendorong
perilaku ekspresif dan emosional.
DIAGNOSIS HISTRIONIC
PERSONALITY DISORDER
Histrionic Personality
Disorder (HPD), menurut DSM-5
(Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Edisi Kelima), dikenali
melalui ciri-ciri berikut:
1.
Pencarian perhatian yang
terus-menerus.
Individu dengan HPD selalu ingin menjadi pusat
perhatian. Mereka merasa tidak nyaman jika tidak menjadi fokus perhatian orang
lain.
2.
Perilaku yang menggoda
atau provokatif
Individu dengan HPD sering menunjukkan perilaku
yang menggoda atau provokatif secara seksual yang tidak sesuai dengan situasi.
Mereka menggunakan penampilan fisik untuk menarik perhatian.
3.
Ekspresi emosi yang
berlebihan
Individu dengan HPD sering menunjukkan emosi
dengan cara yang dramatis dan berlebihan. Misalnya, mereka mungkin menangis
atau tertawa dengan sangat keras yang terjadi secara tiba-tiba.
4.
Emosi yang dangkal
Emosi yang ditunjukkan oleh individu dengan HPD
sering kali tidak mendalam atau tulus. Emosi mereka cenderung berubah-ubah
dengan cepat dan sering tampak dangkal.
5.
Tampilan emosi yang impulsive
Individu dengan HPD seringkali bertindak berdasarkan dorongan tanpa mempertimbangkan konsekuensinya. Mereka bisa tiba-tiba berubah suasana hati atau perilaku secara impulsif.
PENANGANAN HISTRIONIC
PERSONALITY DISORDER
Beberapa pendekatan
terapi yang telah terbukti efektif dalam mengatasi Histrionic Personality
Disorder.
1. Cognitive Analytic Therapy (CAT) atau Terapi Analisis Kognitif.
Terapi ini fokus pada
mengidentifikasi dan mengubah pola pikir dan perilaku yang menyebabkan masalah.
Terapi ini membantu individu memahami bagaimana mereka berinteraksi dengan
orang lain dan memperbaiki hubungan interpersonal mereka.
2. Psikoterapi.
Terapi yang umum,
terutama yang fokus pada peningkatan harga diri dan hubungan interpersonal,
terapi ini efektif dalam mengobati HPD. Terapi ini membantu individu mengenali
dan memahami perasaan mereka yang sebenarnya dan mengembangkan hubungan
emosional yang lebih dalam dan bermakna.
3. Cognitive Behavioral Therapy (CBT) atau Terapi Perilaku Kognitif
CBT membantu individu dengan HPD mengidentifikasi dan mengubah pola pikir yang tidak sehat dan perilaku yang tidak produktif. Terapi ini mengajarkan cara-cara yang lebih sehat untuk merespons stres dan tantangan dalam hubungan interpersonal.
KESIMPULAN
Histrionic Personality
Disorder (HPD) ditandai oleh
perilaku mencari perhatian yang berlebihan dan reaksi emosional, sering dimulai
pada awal dewasa. Faktor genetik, lingkungan, dan sosial berkontribusi pada
perkembangannya. Diagnosis melibatkan pencarian perhatian yang terus-menerus,
perilaku provokatif, emosi yang dibesar-besarkan, dan tindakan impulsif.
Pendekatan terapi seperti Cognitive Analytic Therapy (CAT), psikoterapi,
dan Cognitive Behavioral Therapy (CBT) telah terbukti efektif dalam
mengelola HPD dengan mengatasi pola pikir dan meningkatkan hubungan
interpersonal.
REFERENSI
Dawood, S., Wu, L. Z., Bliton, C. F., & Pincus, A. L. (2020). 12 Narcissistic and Histrionic Personality Disorders.
Köse, S. S., & Erbaş, O. (2020). Personality disorders diagnosis, causes, and treatments. Demiroglu Science University Florence Nightingale Journal of Transplantation, 5(2), 022-031.
Novais, F., Araújo, A., & Godinho, P. (2015). Historical roots of histrionic personality disorder. Frontiers in psychology, 6, 1463.
Savci, M., Turan, M. E., Griffiths, M. D., &
Ercengiz, M. (2021). Histrionic personality, narcissistic personality, and
problematic social media use: Testing of a new hypothetical model. International
Journal of Mental Health and Addiction, 19, 986-1004.