Saturday, April 6, 2024

Seringkali bergantung pada orang lain? Bisa jadi Dependent Personality Disorder.

Sumber: https://pin.it/2GJvTbY3B

Pengertian Dependent Personality Disorder 

        Gangguan kepribadian dependen merupakan sebuah perilaku dimana individu memiliki kebutuhan yang berlebih untuk diperhatikan, yang mengarah pada perilaku untuk bergantung pada orang lain dengan sembarangan. 

Gejala Dependent Personality Disorder 

Penderita gangguan kepribadian dependen merasa tak mampu untuk mengurus diri sendiri. Individu yang memiliki gangguan ini biasanya memerlukan banyak kepastian serta nasihat pada saat membuat keputusan sehari-hari. Mereka seringkali membiarkan satu atau lebih orang lain untuk mengambil tanggung jawab atas aspek kehidupan mereka. Contohnya mereka bisa saja bergantung pada pasangan untuk memberi tahu pakaian yang harus mereka kenakan, pekerjaan apa yang cocok, atau dengan siapa individu tersebut harus bergaul. 

Penderita DPD biasa menganggap dirinya tidak mampu, inferior, dan meremehkan kemampuan mereka sendiri. Mereka menganggap kritik merupakan sebuah bukti dari ketidakmampuan mereka, sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi kepercayaan diri mereka dan cenderung melemahkan. Individu yang menderita DPD percaya bahwa mereka tidak dapat melakukan apa-apa sendiri, mereka mengalami kesulitan untuk memulai tugas baru, maupun bekerja dengan mandiri, mereka juga cenderung untuk menghindari tugas yang memerlukan tanggung jawab. 

Secara umum, individu yang mengalami gangguan kepribadian dependen cenderung membatasi interaksi mereka hanya dengan beberapa orang yang mereka percayai sebagai sumber ketergantungan mereka. Apabila hubungan dekat tersebut telah berakhir, penderita DPD akan segera mencari penggantinya, mengingat mereka sangat membutuhkan perhatian. Karena pada umumnya pengidap gangguan ini takut untuk ditinggalkan oleh orang-orang yang mereka andalkan, tanpa alasan khusus. 

Penyebab Dependent Personality Disorder

Meskipun penyebab pasti DPD tidak diketahui seperti gangguan kepribadian secara umum juga belum sepenuhnya dipahami. Namun biasanya gangguan kepribadian seperti Dependent Personality Disorder diperkirakan disebabkan oleh satu atau kombinasi beberapa faktor: biologis, perkembangan, temperamental, dan psikologis.

Beberapa peneliti percaya bahwa gaya pengasuhan yang otoriter atau terlalu protektif dapat menyebabkan berkembangnya ciri-ciri Dependent Personality Disorder pada individu tersebut.

Penanganan Dependent Personality Disorder

Terdapat dua jenis penanganan Dependent Personality Disorder yaitu:

1.      Cognitive Behavioral Therapy
Terapi kognitif-perilaku ini merupakan salah satu terapi atau penanganan yang umum digunakan. Terapi ini bertujuan untuk mengubah cara berpikir pasien serta kemudian lebih lanjut dengan mengubah isi pikiran dan perilaku pasien. Salah satu contohnya adalah mengubah pikiran negatif dan takut tentang kemandirian, serta membangun rasa percaya diri yang sehat yang tidak tergantung pada orang lain.

2.      Psychotherapy
Tujuan utama dari terapi ini adalah untuk membantu individu menjadi lebih mandiri dan membantunya menjalin hubungan yang sehat dengan orang-orang di sekitarnya. Hal ini dicapai dengan meningkatkan harga diri dan kepercayaan diri mereka.

3.      Mengubah Lingkungan
Metode penanganan dengan menempatkan pasien ke dalam lingkungan di mana mereka hanya bisa mengandalkan diri mereka sendiri dan belajar menyelesaikan masalah sendiri.

4.      Terapi Biologis
Terapi biologis atau pengobatan diberikan jika terdapat masalah kesehatan mental penyerta (misalnya depresi atau gangguan kecemasan) atau pada pasien DPD yang parah.

Kesimpulan 

       Dependent Personality Disorder (DPD) adalah gangguan di mana individu sangat membutuhkan perhatian dan bergantung pada orang lain. Gejalanya meliputi ketidakmampuan untuk mengurus diri sendiri, rendah diri, dan ketergantungan pada orang lain. Penyebabnya kompleks, meliputi faktor biologis, perkembangan, temperamental, dan psikologis. Penanganannya meliputi terapi kognitif-perilaku, psikoterapi, perubahan lingkungan, dan terapi biologis bila diperlukan.

Referensi

Bhandari, S. (2023). Dependent Personality Disorder. Retrieved March 31, 2024. https://www.webmd.com/anxiety-panic/dependent-personality-disorder

Liang, W. (2022, June). How Does Dependent Personality Disorder Form, Develop and Affect Human Life?. In 2022 8th International Conference on Humanities and Social Science Research (ICHSSR 2022) (pp. 1756-1760). Atlantis Press.

Mark Zimmerman (2023). Dependent Personality Disorder (DPD). Retrieved March 31, 2024.https://www.msdmanuals.com/professional/psychiatric-disorders/personality-disorders/dependent-personality-disorder-dpd


No comments:

Post a Comment

Melepaskan Beban Emosional dengan Katarsis: Mengapa Penting untuk Kesehatan Mental?

Edisi Oktober 2024  Melepaskan Beban Emosional dengan Katarsis:  Mengapa Penting untuk Kesehatan Mental?  Penulis: Gabriella Jocelyn & V...