Thursday, October 31, 2013

Personality Disorders Around Us..



Apa yang dimaksud dengan gangguan kepribadian? Dan apakah gejalanya?

Gangguan kepribadian atau yang biasa disebut dengan personality disorder merupakan suatu ciri – ciri kepribadian dimana seseorang tersebut akan memiliki kesulitan dalam menyesuakain diri / maladaptif dan mereka cenderung tidak fleksibel sehingga perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri, menimbulkan penderitaan, serta merusak aspek – aspek penting dalam area kehidupannya seperti sosial, pekerjaan, dan area penting lainnya.


Gejala Gangguan Kepribadian

Untuk dapat menyadari seseorang terkena gangguan kepribadian amatlah sulit, hal itu dikarenakan orang dengan gangguan kepribadian lebih mewajarkan sikapnya itu sebagai trait atau ciri – ciri mereka sebagai manusia yang berbeda satu dengan yang lainnya sehingga mereka akan mencari terapis hanya untuk menyelesaikan stress /  masalah yang ia rasakan saja, tetapi bukan gangguan kepribadiannya. Untuk itu Anda perlu mengetahui lebih dahulu tentang pembagian gangguan kepribadian yang dibagi menjadi 3 cluster,yaitu:

a)      Cluster A ( Odd – Eccentric Personality Disorder )
b)      Cluster B ( Dramatic – Emotional Personality Disorder )
c)       Cluster C ( Anxious – Fearful Personality Disorder )

Dari ketiga cluster di atas, gangguan kepribadian dibagi menjadi 10 gangguan. Berikut ini akan dijelaskan secara singkat mengenai gangguan – gangguan kepribadian tersebut, yaitu:
Ø  Cluster A  ( Odd – Eccentric Personality Disorder ), dibagi menjadi 3 gangguan kepribadian, yaitu :
·         Paranoid Personality Disorder
Paranoid Personality Disorder merupakan gangguan kepribadian dimana orang dengan Paranoid Personality Disorder cenderung mempunyai kecurigaan yang berlebihan terhadap semua situasi dalam kehidupannya, seperti ketika orang lain berbuat baik dianggap ada maunya atau ada maksud jahat yang terselubung. Mereka tidak mampu berpikir secara positif dan selalu cenderung berpikir negatif terhadap orang lain serta dalam aspek – aspek kehidupannya.

·         Schizoid Personality Disorder
Schizoid Personality Disorder merupakan gangguan kepribadian dimana penderita gangguan ini tidak memiliki hasrat unutk berinteraksi sosial serta menarik diri dari lingkungan sosialnya. Jika mereka mempunyai teman dekat pun, mereka akan cendeurng memilih binatang sebagai teman mereka bukanlah manusia karena mereka mempunyai ketakutan  untuk ditolak dan distigma negative oleh orang lain. Merekapun mempunyai ekspresi emosi yang terbatas tidak seperti orang pada normalnya dan mereka pun tidak tertarik pada dunia seksual.

·         Schizotypal Personality Disorder
Schizotypal Personality Disorder merupakan gangguan kepribadian dimana penderita gangguan ini mempunyai pola pikir dan pola bicara yang aneh, mereka mempunyai pikiran tentang magis yang sangat kuat, pengalaman persepsi yang tidak biasa, mempunyai masalah pada affect dan mempunyai perilaku serta gaya yang esentrik. Penderita gangguan ini mempunyai gangguan kognitif, cenderung mengisolasi diri dari sosial dan mempunyai halusinasi.

Ø  Cluster B ( Dramatic – Emotional Personality Disorder ), dibagi menjadi 4 gangguan kepribadian, yaitu:
·         Antisocial Personality Disorder
Antisocial Personality Disorder merupakan pola sikap acuh tak acuh, melanggar hak, dan manipulatif. Mereka yang menderita gangguan ini akan mempunyai gejala seperti mudah tersinggung, impulsif, tidak mau mengakui kesalahan, melanggar norma, tidak mempunyai empati / minim, ceroboh, tidak teratur, serta mempunyai emosi yang melebihi labil.

·         Borderline Personality Disorder
Borderline Personality Disorder mempunyai ciri – ciri ketidakstabilan mood, impulsif, pikiran / pandangan sering kosong, serta emosi yang labil ( naik turun ). Penderita Borderline Personality Disorder cenderung mencari sosok orang yang dapat membuatnya nyaman, tidak dapat sendiri, serta akan depresi jika orang meninggalkannya atau kebutuhan dasar tidak terpenuhi ( cenderung mempunyai hubungan dengan orang lain  yang tidak bertahan lama ). Mereka juka mempunyai self – mutilation dengan ciri – ciri suka menyakiti diri sendiri dengan mensayat – sayat diri, menyundutkan rokok sampai ke aksi bunuh diri.

·         Histrionic Personality Disorder
Histrionic Personality Disorder merupakan gangguan kepribadian dimana penderitanya selalu mencari cara agar dapat menjadi pusat perhatian orang lain dengan cara membuat diri terlihat sangat lemah di depan orang lain. Mereka biasanya over dramatic dan attention seeking. Penderita gangguan ini juga mempunyai emosi yang dangkal, empati yang minim, dan tidak dapat menceritakan secara detail tentang apa yang ia ceritakan sebagai bentuk menarik perhatian orang lain.

      ·         Narcissistic Personality Disorder
Narcissistic Personality Disorder merupakan gangguan kepribadian dengan ciri – ciri gangguan yang hampi sama dengan histrionic yaitu bertujuan mendapatkan perhatian orang lain tetapi dengan cara yang lebih terorganisir dan lebih baik dibandingkan histrionic. Mereka sangat sensitif terhadap kritikan yang tertuju pada dirinya, perasaan malu yang berlebihan dan tidak berharga ketika mereka gagal, dan menghindar dari topik pembicaraan jika bukan mereka yang sedang dipuja / dibicarakan. Sebagian penderita dari gangguan ini dapat berhasil dalam pekerjaan dan mereka hanya mempunyai relationship yang sebentar karena mereka berhubungan dengan orang lain hanya untuk mendapatkan pemujaan.

Ø  Cluster C ( Anxious – Fearful Personality Disorder ), terbagi menjadi 3 gangguan kepribadian, yaitu :
·         Avoidant Personality Disorder
Avoidant Personality Disorder merupakan gangguan kepribadian dimana penderitanya menghindari kontak interpersonal dengan orang lain karena merasa takut dinilai negatif, takut ditolak, takut dianggap pembicaraannya tidak berguna jika mengeluarkan suara sehingga mereka menarik diri dari interaksi sosial. Mereka juga mempercayai bahwa diri mereka lebih rendah / inferior dibanding dengan orang lain. Mereka juga cenderung tidak berani mencoba aktivitas baru yang belum pernah mereka lakukan sebelumnya karena takut gagal, sehingga mereka lebih memilih comfort zone.

·         Dependent Personality Disorder

Dependent Personality Disorder merupakan salah satu gangguan kepribadian yang harus bergantung dengan orang lain, termasuk pengambilan keputusan untuk dirinya sendiri. Penderita Dependent Personality Disorder cenderung tidak percaya diri dan mereka tidak nyaman jika sendirian. Merekapun selalu merasa lemah dan selalu membutuhkan dukungan dari orang lain.

·         Obsessive – Compulsive Personality Disorder
Obsessive – Compulsive Personality Disorder merupakan gangguan kepribadian dimana penderitanya merupakan orang yang perfectionist, fokus pada detail yang sering diabakain oleh orang pada umumnya, mereka mempunyai aturan dan terjadwal dalam menajalani aktivitas sehari – hari mereka. Orang dengan Obsessive – Compulsive Personality Disorder cenderung sulit untuk mengambil keputusan, hidupnya harus sesuai dengn rencana ( jika tidak, mereka bisa stres ), hidupnya kaku, serius, formal serta tidak fleksibel.



Treatment Gangguan Kepribadian

Dari semua gejala di atas, gangguan kepribadian sangat mengganggu aktivitas serta rutinitas sehari – hari bukan? Tanpa disadari banyak disekeliling kita yang memenuhi kriteria – kriteria gejala di atas dan juga semua orang tak terkecuali Anda dan saya sendiri pun memiliki kecenderungan untuk mengalami gangguan kepribadian. Untuk itu diperlukan adanya treatment untuk dapat mengatasi atau meminimalisir seluruh gangguan – gangguan kepribadian tersebut. Berikut ini adalah beberapa treatment yang biasa digunakan untuk meminimalisir gangguan kepribadian, yaitu:

·         Terapi Medis, terapi medis tidak dapat dipisahkan dari treatment – treatment dalam gangguan – gangguan kepribadian, terapi medis ini merupakan langkah awal yang digunakan untuk mengurangi gejala – gejala gangguan.
·         Psikoterapi, mencakup terapi individu dan terapi kelompok
·         Object Relations Psychoterapy
·         Dialetical Behavior Therapy, merupakan terapi dasar pendekatan perilaku, peredaman perilaku (extinction), dan sebagainya.
·         Psikoterapi psikoanalitik untuk psikopat, digunakan dengan serta untuk meningkatkan hubungan interpersonal
·         Fokus skema – skema terapi kognitif untuk Borderline Personality Disorder, dimana treatment digunakan untuk menghilangkan distorsi kognitif
·         Memberikan support dan petunjuk praktis
·         Terapi Keluarga

Semua treatment – treatment yang dilakukan di atas ini dilakukan biasanya dalam jangka waktu yang lama dan diperlukan dukungan dari lingkungan sekitar klien agar tercapai hasil terapi yang optimal. Setiap orang rentan terkena gangguan-gangguan tersebut diatas, tanpa terkecuali, terutama bagi mereka yang tumbuh dalam keluarga dengan riwayat gangguan kepribadian. 
 
Noted by: Windy 
Mahasiswa Psikologi Angkatan 2012

Melepaskan Beban Emosional dengan Katarsis: Mengapa Penting untuk Kesehatan Mental?

Edisi Oktober 2024  Melepaskan Beban Emosional dengan Katarsis:  Mengapa Penting untuk Kesehatan Mental?  Penulis: Gabriella Jocelyn & V...