Apa
yang dimaksud dengan gangguan kepribadian? Dan apakah gejalanya?
Gangguan
kepribadian atau yang biasa disebut dengan personality disorder merupakan suatu ciri – ciri
kepribadian dimana seseorang tersebut akan memiliki kesulitan dalam
menyesuakain diri / maladaptif dan mereka cenderung tidak fleksibel sehingga perilaku tersebut
akan merugikan dirinya sendiri, menimbulkan penderitaan, serta merusak aspek –
aspek penting dalam area kehidupannya seperti sosial, pekerjaan, dan area
penting lainnya.
Gejala
Gangguan Kepribadian
Untuk
dapat menyadari seseorang terkena gangguan kepribadian amatlah sulit, hal itu
dikarenakan orang dengan gangguan kepribadian lebih mewajarkan sikapnya itu
sebagai trait atau ciri – ciri mereka
sebagai manusia yang berbeda satu dengan yang lainnya sehingga mereka akan
mencari terapis hanya untuk menyelesaikan stress / masalah yang ia rasakan saja, tetapi bukan
gangguan kepribadiannya. Untuk itu Anda perlu mengetahui lebih dahulu
tentang pembagian gangguan kepribadian yang dibagi menjadi 3 cluster,yaitu:
a)
Cluster
A ( Odd – Eccentric Personality Disorder
)
b)
Cluster
B ( Dramatic – Emotional Personality Disorder )
c)
Cluster
C ( Anxious – Fearful Personality Disorder )
Dari ketiga cluster di atas, gangguan kepribadian dibagi
menjadi 10 gangguan. Berikut ini akan dijelaskan secara singkat mengenai
gangguan – gangguan kepribadian tersebut, yaitu:
Ø Cluster A ( Odd – Eccentric Personality Disorder ),
dibagi menjadi 3 gangguan kepribadian,
yaitu :
·
Paranoid
Personality Disorder
Paranoid Personality Disorder
merupakan gangguan kepribadian dimana orang dengan Paranoid Personality
Disorder cenderung mempunyai kecurigaan yang berlebihan terhadap semua situasi
dalam kehidupannya, seperti ketika orang lain berbuat baik dianggap ada maunya
atau ada maksud jahat yang terselubung. Mereka tidak mampu berpikir
secara positif dan selalu cenderung berpikir negatif terhadap orang lain serta
dalam aspek – aspek kehidupannya.
·
Schizoid
Personality Disorder
Schizoid Personality Disorder
merupakan gangguan kepribadian dimana penderita gangguan ini tidak memiliki
hasrat unutk berinteraksi sosial serta menarik diri dari lingkungan sosialnya.
Jika mereka mempunyai teman dekat pun, mereka akan cendeurng memilih binatang
sebagai teman mereka bukanlah manusia karena mereka mempunyai ketakutan untuk ditolak dan distigma negative oleh
orang lain. Merekapun mempunyai ekspresi emosi yang terbatas tidak seperti
orang pada normalnya dan mereka pun tidak tertarik pada dunia seksual.
·
Schizotypal
Personality Disorder
Schizotypal Personality Disorder
merupakan gangguan kepribadian dimana penderita gangguan ini mempunyai pola
pikir dan pola bicara yang aneh, mereka mempunyai pikiran tentang magis yang
sangat kuat, pengalaman persepsi yang tidak biasa, mempunyai masalah pada affect dan mempunyai perilaku serta gaya
yang esentrik. Penderita gangguan ini mempunyai gangguan kognitif, cenderung
mengisolasi diri dari sosial dan mempunyai halusinasi.
Ø Cluster B ( Dramatic – Emotional
Personality Disorder ), dibagi menjadi 4 gangguan kepribadian, yaitu:
·
Antisocial
Personality Disorder
Antisocial Personality Disorder
merupakan pola sikap acuh tak acuh, melanggar hak, dan manipulatif. Mereka yang
menderita gangguan ini akan mempunyai gejala seperti mudah tersinggung,
impulsif, tidak mau mengakui kesalahan, melanggar norma, tidak mempunyai empati
/ minim, ceroboh, tidak teratur, serta mempunyai emosi yang melebihi labil.
·
Borderline
Personality Disorder
Borderline Personality Disorder
mempunyai ciri – ciri ketidakstabilan mood, impulsif, pikiran / pandangan
sering kosong, serta emosi yang labil ( naik turun ). Penderita Borderline
Personality Disorder cenderung mencari sosok orang yang dapat membuatnya nyaman,
tidak dapat sendiri, serta akan depresi jika orang meninggalkannya atau
kebutuhan dasar tidak terpenuhi ( cenderung mempunyai hubungan dengan orang
lain yang tidak bertahan lama ). Mereka
juka mempunyai self – mutilation
dengan ciri – ciri suka menyakiti diri sendiri dengan mensayat – sayat diri,
menyundutkan rokok sampai ke aksi bunuh diri.
·
Histrionic
Personality Disorder
Histrionic
Personality Disorder merupakan gangguan kepribadian dimana penderitanya selalu
mencari cara agar dapat menjadi pusat perhatian orang lain dengan cara membuat
diri terlihat sangat lemah di depan orang lain. Mereka biasanya over dramatic dan attention seeking. Penderita gangguan ini juga mempunyai emosi yang
dangkal, empati yang minim, dan tidak dapat menceritakan secara detail tentang
apa yang ia ceritakan sebagai bentuk menarik perhatian orang lain.
Narcissistic Personality Disorder
merupakan gangguan kepribadian dengan ciri – ciri gangguan yang hampi sama
dengan histrionic yaitu bertujuan
mendapatkan perhatian orang lain tetapi dengan cara yang lebih terorganisir dan
lebih baik dibandingkan histrionic. Mereka sangat sensitif terhadap kritikan
yang tertuju pada dirinya, perasaan malu yang berlebihan dan tidak berharga
ketika mereka gagal, dan menghindar dari topik pembicaraan jika bukan mereka
yang sedang dipuja / dibicarakan. Sebagian penderita dari gangguan ini dapat berhasil
dalam pekerjaan dan mereka hanya mempunyai relationship
yang sebentar karena mereka berhubungan dengan orang lain hanya untuk
mendapatkan pemujaan.
Ø Cluster C ( Anxious – Fearful
Personality Disorder ), terbagi menjadi 3 gangguan kepribadian, yaitu :
·
Avoidant
Personality Disorder
Avoidant Personality Disorder
merupakan gangguan kepribadian dimana penderitanya menghindari kontak
interpersonal dengan orang lain karena merasa takut dinilai negatif, takut
ditolak, takut dianggap pembicaraannya tidak berguna jika mengeluarkan suara
sehingga mereka menarik diri dari interaksi sosial. Mereka juga mempercayai
bahwa diri mereka lebih rendah / inferior
dibanding dengan orang lain. Mereka juga cenderung tidak berani mencoba
aktivitas baru yang belum pernah mereka lakukan sebelumnya karena takut gagal,
sehingga mereka lebih memilih comfort
zone.
·
Dependent
Personality Disorder
Dependent Personality Disorder
merupakan salah satu gangguan kepribadian yang harus bergantung dengan orang
lain, termasuk pengambilan keputusan untuk dirinya sendiri. Penderita Dependent Personality Disorder cenderung tidak percaya diri dan mereka tidak nyaman jika sendirian.
Merekapun selalu merasa lemah dan selalu membutuhkan dukungan dari orang lain.
·
Obsessive
– Compulsive Personality Disorder
Obsessive – Compulsive
Personality Disorder merupakan gangguan kepribadian dimana penderitanya
merupakan orang yang perfectionist, fokus
pada detail yang sering diabakain oleh orang pada umumnya, mereka mempunyai
aturan dan terjadwal dalam menajalani aktivitas sehari – hari mereka. Orang
dengan Obsessive –
Compulsive Personality Disorder cenderung sulit untuk mengambil keputusan, hidupnya
harus sesuai dengn rencana ( jika tidak, mereka bisa stres ), hidupnya kaku, serius,
formal serta tidak fleksibel.
Dari semua gejala di atas, gangguan kepribadian sangat
mengganggu aktivitas serta rutinitas sehari – hari bukan? Tanpa disadari banyak
disekeliling kita yang memenuhi kriteria – kriteria gejala di atas dan juga
semua orang tak terkecuali Anda dan saya sendiri pun memiliki kecenderungan
untuk mengalami gangguan kepribadian. Untuk itu diperlukan adanya treatment
untuk dapat mengatasi atau meminimalisir seluruh gangguan – gangguan
kepribadian tersebut. Berikut ini adalah beberapa treatment yang biasa digunakan
untuk meminimalisir gangguan kepribadian, yaitu:
·
Terapi Medis, terapi medis tidak dapat dipisahkan dari
treatment – treatment dalam gangguan – gangguan kepribadian, terapi medis ini
merupakan langkah awal yang digunakan untuk mengurangi gejala – gejala gangguan.
·
Psikoterapi, mencakup terapi individu dan terapi kelompok
·
Object
Relations
Psychoterapy
·
Dialetical
Behavior Therapy, merupakan terapi dasar pendekatan perilaku, peredaman
perilaku (extinction), dan sebagainya.
·
Psikoterapi psikoanalitik untuk psikopat, digunakan
dengan serta untuk meningkatkan hubungan interpersonal
·
Fokus skema – skema terapi kognitif untuk Borderline
Personality Disorder, dimana treatment digunakan untuk menghilangkan distorsi
kognitif
·
Memberikan
support dan petunjuk praktis
·
Terapi
Keluarga
Semua treatment – treatment yang dilakukan di atas ini
dilakukan biasanya dalam jangka waktu yang lama dan diperlukan dukungan dari lingkungan sekitar klien agar tercapai hasil terapi yang optimal. Setiap orang rentan terkena gangguan-gangguan tersebut diatas, tanpa terkecuali, terutama bagi mereka yang tumbuh dalam keluarga dengan riwayat gangguan kepribadian.
Noted by: Windy
Mahasiswa Psikologi Angkatan 2012