Sinopsis
Black Swan
Adegan
dibuka dengan mimpi seorang balerina, Nina Sayers yang berhasil tampil di
panggung pementasan Swan Lake. Ia berlatih di kelompok balet
yang kala itu sedang mencari pemeran utama untuk pementasan Swan Lake.
Ia berharap mendapatkan peran utama, tapi tampaknya Thomas, sang pelatih tidak berpihak kepadanya. Ia pun sempat menemukan Beth, balerina senior yang marah-marah di ruangan
pribadi. Beth ternyata didepak Thomas karena faktor bisnis. Ketika
Beth pergi dari ruangan pribadinya sendiri, Nina masuk dan mencuri lipstik
Beth. Yakin dirinya tak masuk finalis pemeran utama, dia berusaha bertemu Thomas untuk memuluskan
kariernya. Namun Thomas berkata bahwa pemeran utama adalah Veronica. Rupanya
itu semacam tes, Thomas ternyata sudah lama memperhatikan bakat Nina, namun
Nina kurang gairah dan kaku. Thomas berusaha membakar gairah seksual Nina
dengan ciuman tiba-tiba, tapi Nina malah menggigitnya. Keesokan hari, Nina
percaya dia bukan sosok orang yang dicari Thomas. Apalagi dia sudah berlaku tak
sopan pada pelatihnya itu. Namun siapa sangka, dia ternyata yang menjadi
pemeran utama. Nina menceritakan kepada ibunya, Erica. Erica adalah single mother dan mantan balerina, Ia
tampak protektif pada anaknya. Nina diperlakukan bagai anak kecil, sekaligus
bersikap sangat keras.
Nina
tumbuh menjadi seorang yang perfeksionis, ambisius, sekaligus rapuh. Dia
dilatih oleh Thomas yang juga ambisius. Lily adalah penari yang didatangkan
Thomas dari luar kota. Sifatnya ekstrovert, namun Nina tak pernah membuka ruang
untuk pertemanan. Sampai di suatu malam saat ia sangat suntuk dengan
pengekangan ibunya, ia ke klub malam bersama Lily. Malamnya ia mengajak Lily ke
apartemen dan bercumbu, namun pada keesokan harinya, Lily malah tak merasa
menginap. Nina hidup dengan prasangka buruk dan pencitraan negatif terhadap
dirinya dan orang lain. Tidak heran apa yang dia duga menjadi semacam
kenyataan. Ia diliputi oleh ketakutan sehingga memunculkan halusinasi
menakutkan. Ia ingin mengakhirinya dengan cara mengembalikan barang-barang yang
ia ambil dari Beth. Beth yang kecelakaan sampai lumpuh itu ia kunjungi di rumah
sakit. Namun Beth malah menyiksa dirinya sendiri. Nina
mengalami puncaknya saat tiba di apartemen, ketika menyaksikan
"hantu" Beth. Ia pun tanpa sadar mencederai ibunya sendiri. Hal itu
membuat dia harus terbaring dan Erica mengatakan pada Thomas kalau Nina tak
bisa tampil.
Namun
Nina bersikeras tampil. Ia datang dan semua orang terkejut karena diam-diam
Thomas sudah lama menjadikan Lily sebagai pemain cadangan. Nina masih depresif
ketika tampil. Ia pun sempat jatuh saat di panggung hingga membuat Thomas marah.
Ketika peran White Swan-nya selesai, ia tiba di ruangannya, namun menemukan
Lily yang siap tampil memerankan Black Swan. Keduanya bertengkar dan secara tak
sengaja Nina pun membunuh Lily. Nina memerankan Black Swan karena begitulah
skenario seharusnya. Ia mendapatkan aplause penonton, namun semua orang tak
menyadari kalau perutnya cedera.
Sekian selintas sinopsis film Black Swan, mari kita bahas sedikit mengenai arketip-arketip kepribadian Nina Sayers berdasarkan kajian teori Psikologi Analitik Carl Gustav Jung.
Arketip,
dalam teori Jung merupakan imaji-imaji yang berasal dari alam bawah sadar
kolektif. Arketip sendiri tidak dapat direpresentasikan secara langsung namun,
ketika diaktifkan, dapat dinyatakan lewat beberapa model, diantaranya lewat
mimpi, fantasi, dan delusi. Terdapat beberapa arketip yang seringkali dibahas
dalam teori Jung antara lain persona,
shadow, anima, animus, great mother, wise old man, hero, dan self.
Persona
Merupakan sisi kepribadian yang
ditunjukan manusia kepada dunia sekitarnya. Nina, adalah pribadi yang ambisius,
perfeksionis, dan rapuh. Ia juga tergambar sebagai pribadi yang pendiam,
pemalu, cenderung menarik diri. Ia selalu ingin menampilkan kesempurnaan dalam
setiap gerakan baletnya, Ia berharap menjadi seorang balerina yang tidak
terkalahkan, tidak tercela dan mampu memerankan apa saja dengan sempurna. Nina
juga ingin dilihat sebagai penari balet yang profesional, segala cara Ia lakukan
agar dapat memerankan White Swan dan Black Swan, mulai dari mendekati
pelatihnya, menjauhkan diri dari rekannya, Lily, yang Ia anggap sebagai saingan
terberatnya, sampai mencuri barang-barang peninggalan seniornya, Beth, karena
berharap dengan memiliki barang-barang Beth maka Ia juga akan sempurna seperti
Beth dalam menjadi balerina. Nina, juga dapat dikatakan tidak sehat secara
psikologis. Kenapa? Karena menurut Jung, orang yang sehat secara psikologis
adalah mereka yang mampu menyeimbangkan antara tuntutan masyarakat dengan siapa
diri mereka sebenarnya. Nina terlalu jauh terjatuh dalam persona yang Ia
bangun, sehingga membuatnya mengalami berbagai fantasi dan delusi, misalnya Ia benar-benar
merasa menjadi black swan yang
bersayap dan memiliki kepribadian yang bertolak belakang dengan white swan.
Shadow
Merupakan arketip kegelapan dan
represi, merepresentasikan kualitas-kualitas yang tidak ingin diakui manusia
namun berusaha disembunyikan dari orang lain, bahkan dari diri sendiri. Shadow dalam diri Nina muncul terutama
saat dirinya merasa tertekan dan berusaha keras memerankan dua karakter
sekaligus, yang bertolak belakang pula, white
swan dan black swan. Tekanan semakin
dirasakan ketika merasa dirinya memiliki saingan berat seperti Veronica dan
Lily. Hubungannya dengan Erica, ibunya, juga membuatnya semakin merasa
tertekan. Shadow yang muncul antara
lain dalam bentuk-bentuk agresivitas dan fantasi yang dilakukan Nina, misalnya
membayangkan bercinta dengan Lily, membunuh Lily dengan pecahan kaca, melihat
Beth melakukan tindak agresif saat di rumah sakit, menyerang Ibunya yang Ia
kira sebagai Beth. Semua tindakan agresivitas yang Ia lakukan, Ia proyeksikan
sebagai tindakan agresif orang lain terhadap dirinya. Nina berusaha lari dari
kenyataan, Ia berusaha menjiwai karakter black swan, tertalu menjiwai sehingga
Ia larut dalam segala bentuk agresivitas yang Ia lakukan, namun terlalu berat
untuk mengakui bahwa Ia yang melakukan semua tindak agresivitas tersebut
sehingga Ia memproyeksikannya kepada orang lain dan melihat kebalikannya, yaitu
orang lain melakukan sesuatu hal yang negatif kepada dirinya. Menurut Jung,
memang lebih mudah memproyeksikan sisi gelap kepribadian kita pada orang lain,
untuk melihat dalam diri mereka keburukan dan kejahatan yang kita tolak untuk
kita lihat dalam diri kita sendiri.
Merupakan konsep ibu yang sudah ada
sebelumnya yang selalu bersosialisasi dengan perasaan positif dan negatif.
Erica, yang juga mantan balerina, merupakan sosok ibu yang perfeksionis,
protektif, dan juga ambisius. Nina, merasa diperlakukan sebagai anak kecil dan
tidak bisa melindungi dirinya sendiri. Disatu sisi, Ia ingin melepaskan diri
dari kekangan ibunya yang ia rasa sangat menyiksa, sampai-sampai Ia tidak
berani untuk keluar malam karena larangan ibunya. Namun disisi lain Ia ingin
seperti ibunya, seorang balerina yang perfeksionis dan profesional, ibunya juga
selalu melindunginya dan merawatnya dengan cinta kasih. Terdapat ambivalensi
dalam pandangan Nina terhadap figur ibunya. Hal ini seperti yang dilihat Jung
pada ibunya sendiri yang memiliki dua kepribadian yang berlawanan, yang satu
penuh kasih dan pemeliharaan, sementara yang lain misterius dan kejam.
Wise
old man ditemui Nina
dalam diri Thomas, sang pelatih. Seorang yang juga ambisius, terkesan
memanipulasi Nina untuk kepentingan pribadinya. Nina, disatu sisi melihat
Thomas sebagai pribadi yang dapat memotivasi dirinya agar lebih sempurna dalam
memerankan karakter black swan. Namun
disisi lain juga menghancurkan dirinya terutama mengaduk-aduk emosinya terkait
dengan seksualitas yang dibangkitkan Thomas dalam diri Nina. Selain itu juga
dengan adanya Thomas, rasa persaingan Nina terhadap Veronica dan Lily semakin
meruncing, yang berakibat fatal terhadap Nina diakhir cerita.
Arketip Hero ditampilkan dalam
mitologi dan legenda sebagi pribadi yang kuat, kadang separuh dewa, yang
berjuang melawan kesukaran besar untuk menaklukan kejahatan. Nina yang mengharapkan dirinya sempurna
seperti Beth, Ia berlatih dengan keras dan sekuat tenaga, selain itu Ia juga
nekad mencuri barang-barang milik Beth agar dapat tampil seperti Beth. Nina
berlatih dan berlatih agar tidak tersaingi oleh Lily. Pada akhirnya Ia berhasil
memerankan white swan dan black swan dengan sempurna dan mendapat apresiasi
dari penonton, namun Ia roboh karena ambisinya yang terlalu besar. Nina tewas
dengan perasaan agung mengenai kesempurnaan (dikutip dan diedit seperlunya dari
Lintang, Evelin, Desi Lustiyani, dan Elsa, 2013)
Jung percaya bahwa setiap pribadi
memiliki sebuah kecenderungan warisan untuk bergerak menuju pertumbuhan,
penyempurnaan dan kelengkapan, Ia menyebut sifat bawaan ini sebagai self. Self mencakup jiwa sadar dan bawah sadar, dan menyatukan
elemen-elemen psike yang bertentangan. Self
juga terkait dengan realisasi diri. Nina, sepanjang karirnya sebagai balerina,
berusaha untuk mencapai kesempurnaan, hanya sangat disayangkan kesempurnaan
yang berusaha keras dicapainya berujung pada kematian.
Teori mengenai arketip-arketip yang dikemukakan oleh Jung telah banyak menarik minat berbagai kalangan, mulai dari profesional hingga orang biasa. Studinya mengenai agama dan mitologi masih digunakan sampai saat ini dan sudah banyak pengembangannya terutama dalam kajian ilmu Psikologi disamping bidang ilmu lainnya. Yang paling menarik adalah pembahasan mengenai shadow, setiap manusia memiliki sisi gelap, baik disadari atau tidak, diterima atau disembunyikan, dapat berdamai dengan sisi gelap kita masing-masing merupakan satu langkah penting menuju pribadi yang sehat secara psikologis.
Referensi:
Feist, J., Feist, G. J. (2008). Theories of personality, 6th ed. New York: McGraw-Hill
Black swan plot. Retrieved from Wikipedia on Friday, 18th October 2013.
Noted By: Shanty
NB: Lintang, Evelin, Desi Lustiyani, dan Elsa merupakan mahasiswi Psikologi Angkatan 2012.
Good job!
ReplyDeletebagus..
ReplyDelete